Inside Ev, Senin (19/6), melaporkan bahwa Tesla juga telah membangun sekitar 1.500 Supercharging di China, dan akan terus berkembang hingga 2.000 stasiun pengisian cepat tersebut pada tahun-tahun mendatang.
Secara global, Tesla sudah memiliki lebih dari 5.000 stasiun pengisian cepat. Terdapat lebih dari 45.000 kios individu pada April lalu dan dalam beberapa bulan ke depan, masyarakat akan mendengar tentang pencapaian besar lainnya dan akan terdapat lebih dari 50.000 kios pada awal Q3 2023.
Menurut pabrikan, jaringan Supercharging bagian Amerika Utara, sudah sangat kompatibel dengan konektor pengisian daya NACS dan dapat mengeluarkan energi yang cukup setiap bulan untuk berkendara hingga 500 juta mil.
Baca juga: Tesla rayu konsumen dengan program Supercharging gratis selama 3 tahun
Secara terpisah, Tesla telah membuka jaringan Supercharging ke kendaraan lain (kompatibel dengan CCS1) melalui Magic Dock, adaptor CCS1 bawaan. Di Eropa, Tesla menggunakan konektor pengisian daya yang kompatibel dengan CCS2 sehingga tidak perlu adaptor saat membuka jaringan.
Semua hal itu diharapkan secara bertahap menarik lebih banyak pengguna non-Tesla EV ke jaringan, meningkatkan penggunaannya, dan mendorong pemasangan lebih banyak stasiun.
Jumlah stasiun Pengisian Super Tesla (secara global), di wilayah Eropa terdapat sekitar 1.000 lebih per 16 Juni 2023, Amerika Utara sebanyak 2.000 per 3 Juni 2023 dan secara global sebanyak kurang lebih 5.000 terhitung sejak 1 Mei 2023.
Baca juga: Tesla perkenalkan V3 Supercharging, 50 persen lebih cepat
Baca juga: AS wajibkan "charging station" EV dirakit di Amerika
Baca juga: Electrify America hadirkan stasiun pengisian cepat di Hawaii
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023