Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Rabu waktu setempat (21/6), memperpanjang kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,13 persen atau 10,13 poin menjadi menetap di 7.559,18 poin.
Indeks FTSE 100 tergerus 0,25 persen atau 19,17 poin menjadi 7.569,31 poin pada Selasa (20/6), setelah merosot 0,71 persen atau 54,24 poin menjadi 7.588,48 poin pada Senin (19/6) dan terkerek 0,19 persen atau 14,46 poin menjadi 7.642,72 poin pada Jumat (16/6).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan industri pengemasan multinasional Inggris DS Smith PLC yang terperosok 5,96 persen; serta perusahaan pengemasan kertas bergelombang terkemuka di Eropa dan salah satu perusahaan pengemasan berbasis kertas terkemuka di dunia Smurfit Kappa Group PLC anjlok 5,46 persen.
Sementara itu, BP PLC, sebuah perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris dan salah satu perusahaan minyak dan gas "supermajor" di dunia terangkat 2,21 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham grup perusahaan industri bahan bangunan internasional yang berkantor pusat di Dublin, Irlandia, CRH PLC meningkat 2,07 persen; serta perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris Shell PLC yang tercatat di bursa London, Amsterdam dan New York, menguat 1,81 persen.
Baca juga: Saham Inggris dibuka jatuh, data inflasi dorong kenaikan suku bunga
Baca juga: Saham Eropa dibuka melemah terseret sektor real estat, ekuitas Inggris
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023