"Baru-baru ini sejumlah arkeolog Australia berkunjung ke Baturaja untuk melakukan penelitian Gua Harimau yang ditemukan beberapa bulan lalu, dan mereka merencanakan dalam waktu dekat kembali lagi dengan jumlah personel yang lebih banyak dan peralatan yang lebih lengkap" kata Kepala Dinas Pariwisata Ogan Komering Ulu (OKU) Aufa Sarkomi kepada Antara di Palembang, Senin.
Menurutnya, Gua Harimau menarik untuk diteliti karena di lokasi tersebut ditemukan kerangka manusia pra sejarah ras neo mongoloid yang hidup pada 3.000 tahun lalu.
Berdasarkan data sementara di lokasi situs baru itu telah ditemukan 66 kerangka manusia prasejarah dan diperkirakan jumlahnya bisa lebih banyak lagi.
Selain kerangka manusia, di Gua Harimau tersebut ditemukan juga benda-benda peninggalan bersejarah lainnya seperti kapak corong, keramik, dan benda-benda kuburan.
Untuk mengembangkan temuan tersebut sekarang ini lokasi Gua Harimau telah diamankan oleh Pemerintah Kabupaten OKU dan diserahkan kepada para arkeolog nasional untuk melakukan penelitian serta penggalian lebih lanjut.
Dalam dua bulan terakhir tim arkeolog nasional telah melakukan penggalian empat kali dan akan terus berupaya melakukan penggalian secara hati-hati hingga semua benda peninggalan yang terdapat dalam gua itu dapat diangkat dan diamankan, kata Aufa.
Dijelaskannya, berdasarkan penjelasan tim arkeolog nasional, Gua Harimau merupakan sebuah tempat tinggal manusia prasejarah dan juga sebagai kuburan massal yang ditemukan di kawasan objek wisata Gua Putri.
(Y009/Z003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013