Duta besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Dr Vincent Piket melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam rangka meninjau fasilitas layanan kesehatan yang merupakan bagian dari pengembangan program Bank Pembangunan Jerman (KfW) di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.Rumah Sakit Pendidikan Unhas merupakan bukti bagaimana kerja sama multilateral dapat memberikan dampak yang signifikan bagi orang-orang di seluruh dunia
Dalam kesempatan tersebut, Dubes menyampaikan rasa senangnya bisa berkunjung ke Rumah Sakit Unhas dan melihat langsung berbagai layanan kesehatan yang merupakan bagian dari bantuan dana pengembangan KfW.
Dirinya mengharapkan melalui program ini akan memberikan dampak yang lebih luas untuk peningkatan layanan kesehatan.
"Rumah Sakit Pendidikan Unhas merupakan bukti bagaimana kerja sama multilateral dapat memberikan dampak yang signifikan bagi orang-orang di seluruh dunia. Upaya bersama KfW dan Uni Eropa sebagai tim Eropa dirancang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Makassar melalui rumah sakit ini dengan meningkatkan kapasitas preventif dan kuratifnya," katanya.
Dana dari Uni Eropa, katanya, akan membantu memperkuat kapasitas rumah sakit Unhas dalam pengobatan penyakit menular dan kesiapsiagaan pandemi masa depan. Ini dilakukan melalui peningkatan laboratorium "biosafety" rumah sakit untuk diagnostik virologi, pembangunan unit perawatan intensif (ICU) untuk penyakit menular, serta penguatan kapasitas penelitian secara keseluruhan.
"Saya sangat menantikan dampak positif dukungan Uni Eropa bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Saya senang bisa berkunjung ke Makassar termasuk Unhas," katanya.
Pendanaan dari KfW, kata dia, mendukung penyelesaian konstruksi rumah sakit dan melengkapi rumah sakit dengan pusat simulasi canggih dan infrastruktur untuk jaringan dan sistem informasi telemedicine atau perawatan medis jarak jauh.
Selain itu, menurut Dubes Vincent Piket, dengan dukungan Uni Eropa, rumah sakit akan menyediakan pelatihan dan pendidikan dalam manajemen penyakit menular, prosedur diagnostik, dan aktivitas surveilans.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Keuangan Unhas, Prof Subehan, MPharm Sc PhD, mengatakan RS Unhas terus melakukan upaya peningkatan kapasitas pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.
Dana "loan" dari KfW Jerman, katanya, dimanfaatkan secara optimal oleh RS Unhas untuk melakukan pembenahan dan optimalisasi fasilitas rumah sakit dengan harapan berdampak terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat umum.
"Berkat semangat dan kolaborasi serta komitmen yang baik dari Rumah Sakit Unhas, seluruh fasilitas dari proyek ini dapat terselesaikan secara optimal dan bisa dimanfaatkan untuk peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat," kata Subehan.
Plh Direktur Utama RSPTN Unhas dr Andi Indahwaty memberikan gambaran tentang pengembangan seluruh komponen kegiatan pada proyek pengembangan Rumah Sakit Unhas Loan KfW Jerman yang terdiri dari pekerjaan konstruksi gedung B, C, D Rumah Sakit Unhas, pengadaan peralatan kesehatan, pengadaan telemedicine dan HMIS.
Baca juga: RSGM Unhas berstatus Rumah Sakit Pendidikan Utama pertama di Indonesia
Baca juga: RSUD Pasangkayu-Unhas kerja sama siapkan dokter spesialis
Baca juga: FKep Unhas bahas praktik uji klinis bersama pakar Jerman
Baca juga: Duta Besar Italia bahas strategi diplomasi ekonomi Eropa di Unhas
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023