Sorgum itu tumbuhan klasik Indonesia, dan ini bagus sebagai tanaman substitusi pengganti gandum
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta petani di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, mengembangkan budidaya sorgum sebagai salah satu pangan alternatif bernilai ekonomi tinggi dan tahan kekeringan.
“Sorgum itu tumbuhan klasik Indonesia, dan ini bagus sebagai tanaman substitusi pengganti gandum. Batangnya juga bisa untuk pakan ternak bahkan bisa diolah juga menjadi gula,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Mentan menuturkan komoditas sorgum merupakan tanaman serealia potensial untuk dikembangkan untuk menunjang program ketahanan pangan dan agribisnis. Ini mengingat daya adaptasi serta kebutuhan airnya rendah sehingga tahan cuaca panas atau musim kemarau panjang (El Nino).
Oleh karenanya, Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Pangkep berkomitmen melakukan perluasan pertanaman sorgum hingga 500 hektare untuk tahap awal. Pengembangan sorgum tentu dilakukan juga di daerah yang potensi untuk ditanami sorgum.
“Di pusat kajian pertanian ini, kita akan coba konsentrasi kembangkan berbagai jenis jenis varietas pertanian untuk petani Pangkep. Kita berharap Pangkep bisa menjadi sebuah kekuatan baru hadirnya pertanian- pertanian yang bisa menyangga isu krisis pangan dan fenomena El Nino,” tegasnya.
Baca juga: Mentan panen padi dan demonstrasi pembuatan Biosaka di Maros
Baca juga: Mentan tinjau ketersediaan hewan kurban jelang Lebaran Haji di Gowa
Bupati Pangkep, Yusran Lalogau mengatakan Pemerintah Kabupaten Pangkep tengah fokus melakukan pengembangan komoditas sorgum di beberapa kawasan pertanian. Diharapkan Kabupaten Pangkep menjadi salah satu kawasan penghasil sorgum untuk dikonsumsi secara nasional bahkan suplai pasar ekspor.
“Khususnya untuk sorgum ini, kami dari kabupaten Pangkep di kecamatan Labakkang ini sementara mengembangkan sorgum bahkan kemarin sudah ada investor di daerah kami bagaimana sorgum ini diekspor ke depannya,” ucapnya.
Yusran menambahkan Kabupaten Pangkep juga berupaya meningkatkan meningkatkan produksi komoditas pangan utama yakni padi dengan penggunaan benih unggul, alat mesin pertanian hingga teknologi pertanian. Melalui upaya ini, produksi padi di Kabupaten Pangkep mengalami peningkatan.
“Di tahun lalu rata- rata hasil panen di Kabupaten Pangkep mengalami peningkatan, dari 6,5 ton per hektare di tahun sebelumnya dan saat ini sudah 6,8 ton per hektare,” sebutnya.
“Belum terlalu besar dibanding daerah lain namun kami akan terus mau belajar. InsyaAllah pertanian kami ke depan bisa semakin meningkat dan petani semakin sejahtera,” tambah Yusran.
Baca juga: Mentan sebut stok nasional hewan kurban aman usai sidak di Bogor
Baca juga: Mentan SYL sukses melobi Korsel kembangan pertanian modern RI
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023