Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo turun langsung memanen padi untuk memastikan berjalannya aktivitas panen, sekaligus mengecek ketersediaan pangan beras tetap aman menghadapi El Nino, khususnya di Sulawesi Selatan.Kami hadir acara panen ini untuk mengecek dan memastikan langsung aktivitas panen padi di daerah. Karena menurut data BPS, luas panen sampai Agustus mendatang di atas 800 ribu hektare tiap bulannya
Mantan Gubernur Sulsel itu melakukan panen padi pada lahan seluas 34,53 hektare dengan produktivitas 7,8 ton per hektare di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros.
"Kami hadir acara panen ini untuk mengecek dan memastikan langsung aktivitas panen padi di daerah. Karena menurut data BPS, luas panen sampai Agustus mendatang di atas 800 ribu hektare tiap bulannya," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Jumat.
Mentan Syahrul menyebut dalam tiga tahun terakhir produksi pertanian makin kuat. Kendati Indonesia diserang COVID-19, kata dia, namun stok pangan tetap tersedia.
Baca juga: Mentan panen padi dan demonstrasi pembuatan Biosaka di Maros
Memastikan ketersediaan beras, menurutnya, penting Indonesia tahun ini menghadapi fenomena El Nino atau kemarau panjang akibat perubahan iklim.
Oleh karena itu Mentan berharap Kabupaten Maros bisa menjadi benteng pertanian, khususnya di Sulawesi Selatan, dan menjadi contoh kemajuan teknologi pertanian.
"Penggunaan pertanian ramah lingkungan harus kita masifkan karena kita menghadapi kemarau panjang. Kondisi dunia 2023 tidak baik-baik saja, perekonomian alami turbulensi sehingga kita harus kuatkan pertanian," ujar Syahrul.
Pada kegiatan tersebut Mentan Syahrul menyerahkan bantuan pertanian untuk Kabupaten Maros antara lain berupa benih padi, jagung, kacang hijau, kedelai, pestisida, pupuk NPK, dan pupuk hayati.
Baca juga: Mentan: usaha pertanian beri jaminan pendapatan berkelanjutan
Selain itu Mentan juga diserahkan bantuan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian dari tiga perbankan yaitu Bank Sulselbar, BRI, dan BNI, kepada sejumlah petani dengan nilai masing-masing Rp100 juta.
KUR Pertanian menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendorong produksi petani guna meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menuturkan Maros sebagai salah satu kabupaten produsen beras di Sulawesi Selatan turut berkontribusi pada pasokan beras dengan luas baku sawah 26 ribu hektare dan luas panen 2022 sekitar 40 ribu hektare, yang berarti indeks pertanaman 1,53 di atas rata rata nasional.
"Kementan terus memacu peningkatan produksi, salah satunya melalui pertanian organik yang ramah lingkungan," kata Suwandi.
Baca juga: Presiden berharap surplus panen raya Maros bisa dibawa ke daerah lain
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023