Jamaah calon haji (calhaj) bersama rekannya Meri Rahmida dan Nurliani Ulfah dari kelompok terbang (kloter) 13 Embarkasi Banjarmasin (BDJ-13) membeli panci di toko sebelah hotelnya di kawasan Syisyah, Mekkah, Arab Saudi sebagai antisipasi saat katering dihentikan sementara.Ini untuk masak, karena besok enggak dapat kateringan lagi. Jadi ini untuk persiapan masak besok
"Ini untuk masak, karena besok enggak dapat kateringan lagi. Jadi ini untuk persiapan masak besok," kata Nurainah dan Meri saling menimpali saat keduanya ditanya keperluannya membeli panci, Sabtu (24/6).
Nurainah mengaku lebih memilih membeli panci ketimbang "rice cooker" karena pertimbangan harga.
"Panci lebih murah, ini harganya Rp180 ribu," kata Nurainah sembari mengeluarkan dan menunjukkan panci yang sebelumnya telah dimasukkan dalam plastik warna hitam.
Meri menambahkan penghentian sementara layanan katering tidak lama, sehingga mereka merasa tidak perlu memakai rice cooker, apalagi, keduanya berencana tidak akan membawa panci tersebut saat pulang ke Indonesia.
Keduanya mengaku telah membawa beras dari Tanah Air sebanyak empat kilogram dan lauk pauk dari Tabalong, Kalimantan Selatan.
"Lauknya kami juga bawa dari kampung, ada ikan asin. Kalau lauknya masih kurang mungkin beli di sini," kata Meri.
Begitu juga dengan beras yang bisa mereka beli jika stok yang mereka miliki kurang, karena toko kelontong dekat hotel juga menyediakan beras.
Pemerintah telah menyosialisasikan dihentikannya layanan katering menjelang dan setelah puncak haji selama tiga hari di Mekkah yakni tanggal 7, 14, dan 15 Zulhijah 1444 Hijriah. Sosialisasi tersebut diharapkan bisa dipahami jamaah dengan mempersiapkan makan secara mandiri.
Layanan katering bagi jamaah haji reguler di Mekkah akan berhenti sementara pada Ahad (25/6), namun hari berikutnya ketika di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jamaah bakal kembali mendapatkan layanan katering.
Secara rinci berdasarkan pergerakan jamaah jelang puncak ibadah haji pada pada 8 Zulhijjah (26/6), jamaah mulai digerakkan ke Arafah dengan bus, mereka tidak mendapatkan sarapan pagi.
Konsumsi makan siang dan makan malam akan disajikan di Arafah dan layanan katering di Armina berlanjut mengikuti pergerakan jamaah, pada 9 Zulhijjah (27 Juni) bertepatan dengan wukuf di Arafah, jamaah mendapatkan tiga kali makan.
Demikian pula ketika keberangkatan ke Muzdalifah seterusnya sampai di Mina, layanan katering untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, tetap tersedia bagi jamaah. Saat sudah kembali ke Mekkah, jamaah tidak mendapatkan layanan katering sampai 15 Zulhijjah (Senin 3/7).
Layanan katering untuk jamaah haji selama di Armina total sebanyak 16 kali, penghentian sementara layanan katering hanya berlaku di Mekkah pada 25 Juni dan 2-3 Juli 2023.
Baca juga: Kerap masak di hotel, calhaj diimbau antisipasi kemungkinan kebakaran
Baca juga: Kemenag ingatkan jamaah calon haji tak perlu bawa beras ke Tanah Suci
Baca juga: Katering haji siapkan juru masak Indonesia
Baca juga: Pergi berhaji sebaiknya tidak bawa bumbu masak
Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023