Banjir bandang landa Sumba Timur

26 Februari 2013 21:37 WIB
Banjir bandang landa Sumba Timur
ilustrasi Banjir Bojonegoro Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim, Sabtu (16/2). (ANTARA/Aguk Sudarmojo)

Hujan deras disertai angin kencang masih terjadi di Sumba Timur. Akibatnya terjadi banjir bandang di Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu pada sekitar pukul 16.00 Wita,"

Kupang (ANTARA News) - Banjir bandang melanda Kota Waingapu, Ibu Kota Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa petang, mengakibatkan puluhan rumah warga terendam air.

Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Sumba Timur Martina Jera yang dikonfirmasi Antara melalui telepon seluler dari Kupang, Selasa malam, membenarkan bahwa banjir bandang melanda kota itu dan merendam puluhan rumah warga.

"Hujan deras disertai angin kencang masih terjadi di Sumba Timur. Akibatnya terjadi banjir bandang di Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu pada sekitar pukul 16.00 Wita," katanya.

Banjir bandang berasal dari pegunungan di bagian yang lebih tinggi di Pulau Sumba. Ketinggian air yang merendam rumah warga setempat mencapai sekitar 1,5 meter.

Tim BPBD Sumba Timur bersama dengan Dinas Sosial, camat, dan aparat setempat sedang berada di lokasi kejadian untuk bersama-sama membantu keluarga yang terkena banjir, diungsikan sementara ke polsek setempat.

"BPBD membuka dapur umum. Tim membawa bantuan dari BPBD dan Dinas Sosial berupa beras dan saat ini kami sudah menyiapkan dapur umum," katanya.

Belum diketahui berapa kerugian akibat bencana itu karena belum dilakukan pendataan. Tim masih berkonsentrasi memberikan bantuan darurat kepada para korban.

Banjir bandang dipicu hujan deras dan angin kencang tersebut dipengaruhi siklon tropis Rusty di Samudra Hindia, utara Port Hedland Australia, sekitar 980 kilometer selatan barat daya Pulau Sabu.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika El Tari Kupang, siklon tropis Rusty diperkirakan akan meningkat intensitasnya dalam 24 jam ke depan.

Dampak siklon itu terhadap cuaca di Indonesia, berupa hujan dengan intensitas ringan dan sedang di Bali, NTB, dan NTT, serta angin kencang di Jawa bagian selatan, Bali bagian selatan, NTB dan NTT.

Dampak lainnya adalah gelombang setinggi 3--4 meter berpeluang terjadi di Laut Sawu bagian utara, Selat Sape, Laut Timor selatan NTT, dan gelombang setinggi 4--6 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa hingga NTB, perairan Sumba, Laut Sawu bagian selatan perairan Pulau Rote, Samudra Hindia selatan NTT.
(B017/M029)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013