PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), sebagai anak perusahaan BUMN Pupuk Indonesia, meningkatkan percepatan laju dekarbonisasi melalui penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) secara komprehensif.Bagi Pupuk Kaltim, ESG bukan sekadar kepatuhan melainkan cara hidup. Kami memulai perencanaan dengan orientasi ESG dan mengukur hasil kinerja kami juga dengan ESG....
“Bagi Pupuk Kaltim, ESG bukan sekadar kepatuhan melainkan cara hidup. Kami memulai perencanaan dengan orientasi ESG dan mengukur hasil kinerja kami juga dengan ESG. Pupuk Kaltim sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara juga berkomitmen menjadi perintis dalam Transformasi Hijau Industri Petrokimia," ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Rahmad mengatakan, saat ini Pupuk Kaltim menjalankan serangkaian program untuk menekan emisi karbon melalui penerapan ESG secara komprehensif yang telah direalisasikan melalui berbagai program yang di antaranya adalah pengembangan green ammonia, pembangunan pabrik soda ash, community forest, dan pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan.
Baca juga: Pupuk Kaltim ungkap potensi pengembangan pabrik petrokimia Papua Barat
Konsistensi penerapan ESG yang komprehensif ini juga telah terbukti dengan keberhasilan Pupuk Kaltim menduduki peringkat pertama dunia pada kategori Agrochemical berdasarkan standar ESG Risk Rating dari Sustainalytics.
Beberapa usaha penurunan emisi karbon pun sudah diterapkan di Pupuk Kaltim, seperti penggunaan PLTS, dan peralihan operasional dari konvensional ke motor dan mobil listrik. Ke depan Pupuk Kaltim juga akan berfokus pada pengembangan inovasi dan teknologi untuk mengeksplorasi penggunaan energi yang terbarukan, termasuk green ammonia.
Inovasi yang dikembangkan oleh Pupuk Kaltim ini juga bertujuan mendukung target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon yang capaian komitmennya tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 31,89 persen di tahun 2030 serta target lainnya, yaitu Net Zero Emission di 2060.
PKT berkomitmen untuk berkontribusi pada lingkungan hidup dalam upaya dekarbonisasi dengan mencapai target penurunan emisi sebanyak 32 persen.
Sebagai produsen amonia dan urea terbesar di Asia Tenggara, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang berkelanjutan dan mengukuhkan posisinya sebagai perintis transformasi hijau di industri petrokimia Tanah Air.
Bukan hanya memenuhi kewajiban, namun komitmen ini telah melekat di setiap lini kegiatan yang dijalankan oleh Pupuk Kaltim sendiri. Inisiatif ESG yang dilakukan oleh perusahaan telah diakui secara luas melalui berbagai penghargaan dan pengakuan baik di tingkat nasional maupun global.
Baca juga: Majukan UMKM, Pupuk Kaltim hadirkan produk wastra di PaDi Expo
Inisiatif yang dijalankan oleh Pupuk Kaltim ini selaras dengan hadirnya ajang penghargaan Transparansi Emisi Korporasi 2023 atas upaya perusahaan dalam mengurangi emisi karbon dalam setiap proses lini bisnis perusahaan. Pupuk Kaltim berhasil menyabet dua penghargaan Transparansi Penurunan Emisi Korporasi Kategori Green Elite serta penghargaan Transparansi Perhitungan Emisi Korporasi Kategori Platinum Plus.
Rahmad menyambut positif apresiasi yang diberikan kepada Pupuk Kaltim ini dengan senantiasa terus berkomitmen untuk melaksanakan berbagai program penurunan emisi yang berkelanjutan demi mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
"Penghargaan ini merupakan bukti nyata dedikasi seluruh insan Pupuk Kaltim yang senantiasa berkomitmen bersama perusahaan dalam menggali inovasi dan teknologi untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan di lingkup Pupuk Kaltim . Dari semua hal yang kami lakukan itu, alhamdulillah, ternyata penerapan ESG itu berdampak lurus dengan kinerja finansial di Pupuk Kaltim dengan capaian laba bersih sebesar Rp14,59 triliun tahun 2022 lalu," katanya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023