Menurut Sandiaga, hal ini dapat terjadi lantaran libur Idul Adha berbarengan dengan liburan sekolah sehingga dimanfaatkan dengan baik oleh para keluarga untuk berwisata.
"Liburan Idul Adha barengan dengan libur sekolah. Karena bersamaan sehingga overlapping dan jumlahnya secara agregat kita sudah perkirakan di momen Idul Adha aja, secara angka Rp5-10 triliun, itu baru satu long weekend ini,” ujar Sandiaga dalam "Weekly Brief with Sandi Uno" di Jakarta, Senin.
Sandiaga menyebut berdasarkan data yang dihimpun Kemenparekraf bahwa pergerakan wisatawan nusantara selama libur panjang memperoleh Rp500ribu sampai Rp1 juta per pax. Sedangkan pergerakan menggunakan kereta api sebanyak 1,2 juta orang, penerbangan 1,25 juta orang dan jalur darat mencapai 400 ribu kendaraan.
Baca juga: Menparekraf mengajak masyarakat Indonesia berwisata di Indonesia saja
Angka Rp5-Rp10 triliun hanya perhitungan kasar pada momen satu minggu. Menurut Sandiaga, jumlah tersebut dapat terus bertambah jika ditotal dengan libur anak sekolah yang masih berlangsung hingga dua minggu ke depan.
"Jadi kalau dikalikan 3 minggu, ini tentunya jumlahnya secara komprehensif angkanya bisa mencapai Rp40-Rp50 triliun," kata Sandiaga.
Destinasi wisata favorit selama libur Idul Adha antara lain Yogyakarta, Solo, Malang, Batu, Bali, Lombok, Bandung, Puncak, Bogor dan wilayah Jabodetabek. Lonjakan pemesanan transportasi dan akomodasi naik hingga tiga kali lipat atau meningkat 65 persen dibanding periode sebelumnya.
Meningkatkan jumlah wisatawan nusantara disebut mempengaruhi penjualan kamar hotel, telekomunikasi, produk kuliner, usaha restoran dan kafe serta cinderamata.
Selain itu, peningkatan tren ini juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
"Long weekend Idul Adha ini menjadi salah satu milestone yang penting bagi kita untuk bisa mencapai target untuk terciptanya lapangan kerja dengan total target 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," ujar Sandiaga.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023