Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memfasilitasi pabrikan lokal agar bisa memasok kebutuhan industri hulu migas melalui Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Area Kalimantan Sulawesi (Kalsul).Diharapkan pabrikan lokal mampu mengembangkan kapasitas sehingga yang awalnya importir sekarang bisa jadi produsen dan memasok barang ke KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama)
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam pembukaan Forum Kapnas III Area Kalsul di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mendongkrak kemampuan pelaku usaha dalam negeri agar bisa terserap oleh industri hulu migas baik nasional maupun internasional.
“Kami telah mengadakan beberapa kegiatan yaitu program pengembangan vendor program pembinaan kapasitas daerah, pengembangan kemampuan nasional, dan program pembinaan kapasitas nasional untuk memasuki pasar internasional,” katanya.
Nanang mengatakan pihaknya pun mendapat laporan soal sejumlah vendor lokal yang berhasil memasarkan produk maupun jasanya di acara internasional di Dubai, UEA, dan mendapatkan respon yang luar biasa.
“Diharapkan pabrikan lokal mampu mengembangkan kapasitas sehingga yang awalnya importir sekarang bisa jadi produsen dan memasok barang ke KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama),” katanya.
Kepala Perwakilan SKK Migas Area Kalimantan dan Sulawesi Azhari Idris berharap Forum Kapasitas Nasional III 2023 Area Kalsul dapat menjadi sarana komunikasi antara pemerintah yang diwakili SKK Migas, KKKS, pemerintah daerah, serta pelaku usaha penunjang hulu migas agar bisa mendukung industri hulu migas.
“Area operasi produksi di Kalsul ini berkontribusi 42 persen terhadap produksi migas nasional. Oleh karena itu, pengusaha daerah, BUMD, menjadi pendorong utama untuk menjaga kegiatan operasi produksi di Kalsul,” katanya.
Sementara itu, Vice President SKK Migas Erwin Suryadi yang juga merupakan Ketua Umum Forum Kapnas III 2023 mengatakan, melalui Forum Kapasitas Nasional, SKK Migas dan KKKS akan terus memperkuat peran para pelaku usaha lokal dalam aktivitas hulu migas di Tanah Air.
Menurutnya, SKK Migas berkepentingan mengembangkan industri hulu migas di Tanah Air untuk mendukung visi produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030.
Komitmen ini tidak berhenti sekadar memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga mempromosikan kemampuan industri lokal, termasuk kelompok usaha kecil dan menengah sebagai penunjang hulu migas.
“Dengan meningkatnya kapasitas para pelaku usaha lokal dalam aktivitas hulu migas, maka peluang mereka untuk terlibat dalam pengembangan IKN juga semakin besar. Di sini kita kembali merasakan multiplier effect industri hulu migas di berbagai sektor,” ungkapnya.
SKK Migas mencatat, sepanjang tahun 2022, nilai pengadaan barang dan jasa industri hulu migas nasional mencapai 6,1 miliar dolar AS dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 3,7 miliar dolar AS atau 64,75 persen. Capaian ini berada di atas target TKDN yang ditetapkan yakni 57 persen.
Forum Kapasitas Nasional Area Kalsul di Balikpapan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Forum Kapasitas Nasional III 2023, yang puncaknya akan diadakan di Jakarta.
Sebelumnya, forum serupa telah dilaksanakan di Area Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa) pada bulan Mei, serta Area Papua dan Maluku (Pamalu) pada Juni kemarin.
Dalam waktu dekat, Forum Kapasitas Nasional juga akan digelar di Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) serta Area Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Semua kegiatan tersebut menampilkan keunggulan UMKM binaan SKK Migas dan KKKS di wilayah operasi masing-masing.
Baca juga: SKK Migas: Forum Kapasitas Nasional positif bagi industri penunjang
Baca juga: Pertamina Hulu Sanga Sanga temukan sumber daya dan cadangan migas baru
Baca juga: SKK Migas fasilitasi pabrikan lokal jajaki pasar regional dan global
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023