Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat dikonfirmasi dari Kota Bogor, Rabu, mengatakan ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam mengantisipasi dampak el nino salah satunya peran BUMN bidang pangan.
"Kita mendorong BUMN bagian pangan untuk melakukan penambahan stok. stok ini bukan juga stok yang mati tetapi dinamik stok, stok ini harus punya penanganan yang baik, sehingga BUMN ini seperti juga yang Pak Erick sampaikan harus mendapatkan keuntungan," kata Arief.
Menurut Arief, untuk menangani penambahan stok yang baik, BUMN bagian pangan perlu dukung oleh Kementerian Keuangan mengenai penjaminan dana bunga murah melalui himpunan bank milik negara (Himbara).
Standar operasional prosedur (SOP) mengenai keuangan dalam upaya mengamankan cadangan pangan ini masih dalam peninjauan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKPP).
Arief menyampaikan, mengenai ketersediaan pangan, untuk produk-produk yang dalam kondisi beku seperti daging sapi dan ayam stok akan ditingkatkan. Badan Urusan Logistik (Bulog) dan ID Food sudah mendapat penugasan 100.000 ton daging ruminansia, sehingga ada 200.000 ton target cadangan.
"Jadi kami perlu waktu untuk menangani ini, tetapi prosesnya terus berjalan," ujarnya.
Di sisi lain, Arief menerangkan bahwa el nino tidak semuanya berdampak negatif pada pangan, karena ada garam yang justru akan bagus produksinya.
Sementara, saat ini daerah-daerah yang masih turun hujan punya kesempatan untuk memproduksi tanaman pangan, dapat mengoptimalkan waktu.
Mengenai beras, kata Arief, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menyiapkan 1,2 juta ton sebagai cadangan.
"Kemudian untuk gula, itu kita punya stok. Bawang putih kita atur, karena Kementerian Perdagangan dan Pertanian sudah punya data untuk setahun ke depan," katanya.
Baca juga: Kementan persilakan petani akses KUR dalam menghadapi el nino
Baca juga: Mentan instruksikan pemda siapkan lumbung pangan hadapi El Nino
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023