Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation Tania Anggriani Arbi mengatakan, Milklife Soccer Challange merupakan program berjangka panjang yang bergerak di akar rumput sepak bola putri dari usia U-11 dan U-13.
"Kami benar-benar berangkat dari akar rumput. Jadi kami mengajak guru-guru SD di Kudus (Jawa Tengah) dulu mengikuti coaching clinic yang diberikan oleh pelatih nasional Timo Scheunemann. Mereka akan diajarkan dasar-dasar sepak bola kepada anak-anak sekolah dasar," kata Tania Anggriani di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Kamis.
Usai mengadakan pelatihan intensif selama dua bulan, para peserta akan diadu dalam pertandingan berformat turnamen Milklife Soccer Challange, yang nantinya juga akan dihadiri oleh pencari bakat klub-klub profesional Indonesia seperti Persis, Persebaya, Persija, dan PSIS.
Baca juga: Djarum Foundation mulai melirik pengembangan sepak bola putri
Tania juga mengungkapkan ajang ini bakal menjadi salah satu bentuk pemasaran sepak bola putri melalui turnamen yang ke depannya mampu mendorong para peserta bisa menjadi pesepak bola profesional.
"Kami juga sudah sempat mengobrol dengan PSSI bahwa banyak pihak yang belum membantu sepak bola putri. Jadi kami membantu sepak bola putri Indonesia melakukan pemasaran, supaya anak-anak suka dulu untuk sepak bola di kalangan SD baru didorong ke SSB," ungkap Tania.
Milklife Soccer Challenge bakal menjadi turnamen yang diadakan sebanyak empat kali dalam satu tahun.
"Nanti setelah dari tingkat SSB baru ke tingkat akademi (klub profesional) seperti Persis dan Persebaya. Kami menghadirkan pencari bakat dari klub untuk merekrut para pesepak bola muda putri," kata Tania.
Selain mengadakan turnamen Milklife Soccer Challenge, Bakti Olahraga Djarum Foundation selaku penyelenggara juga akan memfokuskan penggunaan Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah untuk pengembangan sepak bola putri.
Baca juga: Striker timnas putri Indonesia Zahra Muzdalifah direkrut klub Jepang
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023
