"Atraksi-atraksi seperti Van Gogh Alive bisa kita dorong terus di mal-mal, sehingga ini bisa jadi alternatif untuk mendatangkan trafik dan membantu perputaran ekonomi," kata Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah saat ditemui usai pembukaan resmi Van Gogh Alive Indonesia di Mal Taman Anggrek, Jakarta, Kamis.
Budi mengatakan, pandemi COVID-19 telah membuat pusat perbelanjaan menjadi lebih sepi dari biasanya akibat pembatasan pergerakan masyarakat.
Baca juga: Hippindo pastikan stok bahan pokok di pasar ritel modern aman
Saat ini pun, ketika pembatasan sudah dilonggarkan bahkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dicabut, Budi mengatakan bahwa di pusat perbelanjaan hanya restoran yang terlihat ramai sedangkan tenant lainnya masih perlu bantuan.
"Di mall, makanan masih ramai, ya. Kalau seperti departement store, itu perlu bantuan, karena orang mungkin banyak yang beli di online, banyak beli di jastip (jasa titip)," ujar Budi.
Untuk itu, kata dia, penting untuk meramaikan kembali pusat perbelanjaan melalui atraksi yang bermutu dan terjangkau.
Ia pun mengapresiasi atraksi seperti Van Gogh Alive Indonesia yang ditargetkan dapat menarik 300 ribu pengunjung selama acara tersebut berlangsung hingga Oktober mendatang.
Baca juga: KemeKopUKM dan HIPPINDO perkuat rantai pasok lewat INABUYER Expo
Dengan jumlah pengunjung sebanyak 300 ribu itu, Budi meyakini bahwa tenant-tenant lain di pusat perbelanjaan bahkan tempat-tempat lain di sekitar pusat perbelanjaan juga dapat merasakan dampak positifnya.
"Kalau trafik yang datang 300 ribu (pengunjung), itu pasti makan. Bayangkan, pasti setidaknya 10 persennya atau tiga ribu orang makan, kalau satu orang makan seharga Rp100 ribu, bisa dikalikan saja. Itu baru omzet di dalam mal saja," tuturnya.
"Belum kalau misalnya dia ke sininya naik apa? Kalau dari luar negeri atau luar kota misalnya naik pesawat, lalu menginap di hotel. Artinya kan perputaran ekonominya berjalan," imbuh Budi.
Baca juga: Hippindo cetuskan 15 Agustus jadi Hari Ritel Modern Nasional
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023