Presiden Joko Widodo menyebutkan potensi industri dan ekonomi kreatif di Tanah Papua sangat besar termasuk dari sisi material.ini adalah awal munculnya industri kreatif di Papua dan diharapkan terus berlanjut yang dikelola daerah dan anak-anak muda sendiri
"Namun untuk melaksanakan "street carnival" harus direncanakan sejak beberapa tahun sebelumnya, di-organizer dan dikemas dengan baik sehingga memunculkan produk seperti yang tadi disaksikan bersama," kata Presiden Jokowi usai membuka Papua Street Carnival di Jayapura, Papua, Jumat.
Jokowi mengaku kegiatan yang dibukanya jika dilaksanakan malam hari pasti lebih bagus lagi dengan produk yang ditampilkan.
"Saya kira ini adalah awal munculnya industri kreatif di Papua dan diharapkan terus berlanjut yang dikelola daerah dan anak-anak muda sendiri," katanya.
Mestinya pemerintah provinsi, kota dan kabupaten bisa cepat mengambil alih karena potensinya besar sekali, dan mungkin satu atau dua grup akan ditampilkan di Istana, kata Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi buka Papua Street Carnival, puji produk ekraf Papua
Baca juga: 70 petani ikut panen jagung bareng Presiden Jokowi di Keerom Papua
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, saat memberikan sambutan pembukaan Papua Street Carnival, menyebutkan potensi ekonomi kreatif di Tanah Papua luar biasa besar.
Pagelaran Papua Street Carnival menampilkan lebih dari 116 parade, mulai dari parade tarian Fuu dengan alat musik tifa, kemudian parade tujuh wilayah adat di Tanah Papua diawali dengan replika tifa raksasa sepanjang 5 meter dengan diameter 1 meter.
Tujuh wilayah adat yaitu Mamta/Tambi, Saereri, Doberai, Bomberai, Anim Ha, La pago, dan Me-pago, hingga parade busana yang terinspirasi dari flora, fauna, serta kekayaan budaya yang ada di Tanah Papua serta perahu hias, menghiasi Teluk Yos Sudarso, kata Sandiaga Uno.
Baca juga: Menparekraf apresiasi karya anak muda Papua di PYCH
Baca juga: Menhub: Bandara Ewer strategis layani penumpang maupun barang di Papua
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023