Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan uji sero survei terhadap warga di Padukuhan Jati, Desa Candirejo, yang diduga terpapar antraks untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran antraks di wilayah itu.Dari yang diperiksa pada Kamis (6/7) ada 23 orang yang positif antraks, satu orang di antaranya harus dirawat di RSUD Wonosari.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty di Gunungkidul, Jumat, mengatakan kegiatan uji sero survei dilakukan dari rumah ke rumah dengan target 143 sasaran.
"Kami berharap 143 sasaran sero survei dapat terlaksana, sehingga kasus antraks dapat ditangani," katanya.
Ia mengatakan 143 sasaran tersebut itu merupakan warga yang terpapar antraks maupun warga Padukuhan Jati yang merasa perlu melakukan uji sero survei.
"Kami belum bisa memastikan kapan hasilnya akan keluar," katanya.
Dewi mengatakan uji sampe survei dikirim ke Balai Besar Penelitian Veteriner (BBALITVET), Bogor, Jawa Barat.
"Di BBALITVET Bogor itu sampel yang diperiksa banyak, sehingga kami tidak bisa memastikan kapan hasil seru survei keluar," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dari yang diperiksa pada Kamis (6/7) ada 23 orang yang positif antraks, satu orang di antaranya harus dirawat di RSUD Wonosari.
"Kita akan surveillance terus, jadi masih panjang, kita pantau. Artinya kita masih mencari orang di luar dusun itu ikut mengkonsumsi daging. Ada yang terpapar tadinya tidak bergejala menjadi bergejala," katanya.
Dia mengatakan Dinkes juga melakukan pelacakan penjualan daging sapi yang mati akibat antraks keluar dari Padukuhan Jati atau tidak. Langkah ini sangat diperlukan supaya ada warga di luar Jati terpapar antraks segera dapat ditangani.
"Kita cari juga daging sudah keluar belum," demikian Dewi Irawaty.
Baca juga: Dinkes Gunungkidul usulkan penetapan KLB Antraks ke bupati
Baca juga: Kementan berupaya kendalikan antraks lewat vaksinasi hingga surveilans
Baca juga: Kemenkes ungkap kronologi antraks di Gunung Kidul
Baca juga: Tanggulangi antraks di Gunungkidul, Kemenkes libatkan lintas sektor
Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023