• Beranda
  • Berita
  • Guru Besar FTUI kaji pirolisis untuk industri kimia berbasis biomassa

Guru Besar FTUI kaji pirolisis untuk industri kimia berbasis biomassa

8 Juli 2023 08:55 WIB
Guru Besar FTUI kaji pirolisis untuk industri kimia berbasis biomassa
Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Prof. Dr. Ir Dijan Supramono, M.Sc., (FOTO ANTARA/HO- Humas UI/2023)

Limbah biomassa dari sektor pertanian dan kehutanan merupakan sumber biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan kimia yang berguna dan sumber energi berkelanjutan

Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Prof Dr Ir Dijan Supramono, M.Sc., melakukan kajian teknologi pirolisis untuk kemajuan industri kimia berbasis biomassa.

"Limbah biomassa dari sektor pertanian dan kehutanan merupakan sumber biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan kimia yang berguna dan sumber energi berkelanjutan," katanya dalam keterangan di Depok, Jawa Barat, Sabtu.

Ia mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak menghasilkan limbah biomassa padat dan dapat dimanfaatkan, seperti produksi limbah padat dari perkebunan minyak sawit sebesar 182 juta ton/tahun, produksi padi sebesar 65,5 juta ton/tahun, dan dari produksi jagung sebesar 18,8 juta ton/tahun.

Biomassa mengandung 3 fraksi utama, yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin dan setiap fraksi mengandung senyawa polimer.

Disampaikannya pemanfaatan ketiga komponen biomassa menjadi bahan-bahan kimia yang berguna akan lebih efisien jika ketiganya dipisahkan lebih dahulu, karena mengandung monomer-monomer dengan tipe senyawa-senyawa yang berbeda.

Untuk memanfaatkan ketiga fraksi tersebut diperlukan fraksionasi dengan kondisi reaksi yang sedang (moderate).

Ia mengatakan salah satu jenis fraksionasi yang mulai banyak digunakan adalah fraksionasi organosolv yang menggunakan pelarut organik dan katalis asam pada suhu di bawah 200°C untuk memproduksi selulosa padat, lignin padat dan monomer xilosa dari hemiselulosa.

Untuk mengarahkan pada produk tertentu, kata dia, dalam menghindari terbentuknya produk samping dan meningkatkan produk bio-oil, proses pirolisis harus dilengkapi dengan katalis (pirolisis katalitik) dan dilakukan dengan waktu reaksi yg cepat (pirolisis cepat) atau gabungan keduanya.

Dengan pirolisis cepat secara katalitik, kata dia, selulosa, hemiselulosa dan lignin masing-masing bisa dikonversi menjadi platform chemicals hidroksimetil furfural, furfural, dan fenolik.

Karena itu, proses pirolisis merupakan proses antara (intermediatory process) untuk mengkonversi bahan polimer pada biomass padat yg tidak bernilai menjadi monomer-monomer yang kemudian bisa dikonversi menjadi bahan-bahan kimia bernilai yang bisa dimanfaatkan manusia.

Di samping mengubah bahan biomassa menjadi bio-oil yang dimanfaatkan sebagai platform chemical, proses pirolisis juga mampu mengubah biomassa menjadi char (arang) pada kecepatan pemanasan rendah dan menjadi gas. Char bisa digunakan sebagai umpan pada gasifikasi, sebagai bahan bakar dan karbon aktif, sedang gas bisa digunakan sebagai bahan bakar.

Melalui penelitiannya yang berjudul “Teknologi Pirolisis untuk Kemajuan Industri Kimia berbasis Biomassa” ini, Prof. Dijan berhasil menjadi Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).

Baca juga: Guru besar UI kembangkan produk biomassa untuk industri herbal

Baca juga: Guru besar UI tawarkan biomassa sebagai energi alternatif

Baca juga: Ajak industri kerjasama, FTUI kembangkan alat uji halal produk makanan

Baca juga: Guru Besar UI ingatkan risiko dan manfaat penggunaan bahan kimia


 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023