Solo (ANTARA News) - "Sepur Kluthuk Jaladara" yang melintas di pinggir Jalan Slamet tengah kota Solo, Jawa Tengah, dioperasikan kembali, Minggu, setelah vakum selama hampir empat bulan.Kembalinya ikon pariwisata Kota Solo itu diharapkan bisa menggairahkan kunjungan wisatawan...
Operasi "Sepur Kluthuk Jaladara" itu dilepas oleh Dirut PT KAI Jonan didampingi Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan.
Kereta uap yang terdiri atas satu lokomotif seri C 1218 dan dua gerbong dengan Seri TR 144 dan TR 16 itu berkapasitas 80 penumpang.
"Kembalinya ikon pariwisata Kota Solo itu diharapkan bisa menggairahkan kunjungan wisatawan di kota ini," kata Dirut PT KAI Jonan pada pelepasan pengoperasian kereta uap tersebut di depan Loji Gandrung Rumah Dinas Wali Kota Surakarta.
Setelah habis kontrak pada Oktober 2012, Jaladara menjalani perawatan di Depo Perawatan Purwosari. Sebagian bodi kareta mengalami peremajaan. Bagian yang paling kelihatan adalah dalam kereta yang dulu hanya kayu sekarang berlapis karet.
"Saya akan membantu untuk pengembangan sektor pariwisata di Solo dengan mengoperasikan kereta api kuno uap, tetapi juga harus dipelihara dan tidak dipaksakan, karena kereta api ini sudah tua," kata Jonan.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, kereta api uap kuno tersebut akan dioperasikan satu minggu dua kali dan pengoperasian akan ditangani Dinas Perhubungan setempat.
"Silakan mau dioperasikan hari apa tetapi yang terpenting tidak dipaksakan agar kereta itu umurnya juga bisa panjang," katanya mengenai kereta api kuni yang sekali beroperasi memerlukan biaya Rp3,5 juta dan sekali jalan bisa membawa sebanyak 80 wisatawan.
"Ya kalau naik kereta api yang sudah langka dan barangkali di Indonesia yang ada hanya di Solo dengan biaya tersebut tidak mahal," katanya.
Pewarta: Joko Widodo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013