Sistem PIGINet yang merupakan singkatan dari Plans, Images, Goal, dan Initial facts didesain untuk memberikan arahan tugas dan gerakan untuk robot rumah sehingga dapat memiliki kemampuan untuk menyusun rencana atau tindakan pada lingkungan yang berbeda.
Dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (8/7), peneliti MIT menjelaskan PIGINet menggunakan encoder transformator, model serbaguna dan canggih yang dirancang untuk beroperasi pada urutan data.
Robot akan mendapatkan urutan input, yaitu informasi tentang rencana tugas mana yang dipertimbangkan, gambar lingkungan, dan kode simbolis dari keadaan awal dan tujuan yang diinginkan. Encoder kemudian menggabungkan rencana tugas, gambar, dan teks untuk menghasilkan prediksi mengenai kelayakan rencana tugas yang dipilih.
Sistem PIGINet saat ini masih difokuskan pada kegiatan berbasis dapur. Hal tersebut mengacu pada simulasi lingkungan rumah untuk membuat rencana tugas yang memerlukan interaksi dengan berbagai peralatan berbeda, seperti meja, lemari, lemari es, wastafel, dan lainnya.
Para peneliti mengatakan bahwa dalam skenario yang lebih sederhana, PIGINet mampu mengurangi waktu perencanaan hingga 80 persen sedangkan untuk situasi yang lebih kompleks, efisiensi waktu dapat mencapai 20 hingga 50 persen.
"Penerapan praktis PIGINet tidak hanya terbatas pada pekerjaan rumah tangga. Target kami kedepannya adalah lebih menyempurnakan PIGINet untuk menyarankan rencana tugas alternatif setelah mengidentifikasi tindakan yang tidak diperlukan, yang selanjutnya akan mempercepat pembuatan rencana tugas yang layak tanpa membutuhkan data besar untuk melatih perencana tugas umum dari awal," kata mahasiswa MIT, Zhutian Yang.
Baca juga: Startup AI Jepang luncurkan robot untuk penggunaan di rumah
Baca juga: Amazon kenalkan robot asisten rumah "Astro"
Baca juga: Robot COVID-19 patroli di rumah sakit Belgia
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023