"Hingga saat ini guguran lava pijar masih terjadi dan mengarah ke sejumlah kali atau sungai," ujar Yudia di Manado, Minggu.
Dari ujung leleran lava, kata dia, guguran lava mengarah ke Kali Kahetang, Kali Batuawang dan Kali Timbelang dengan jarak luncuran maksimal mencapai 1.750 meter.
Penumpukan material vulkanik yang di ujung guguran lava, kata dia, potensi menyebabkan awan panas guguran yang bisa meluncur deras ke sejumlah kali atau sungai yang berhulu di puncak kawah.
"Ini (awan panas guguran) yang harus diwaspadai karena bisa mengancam permukiman warga yang ada di lereng maupun hilir sungai," ujarnya.
Ancaman tak kalah serius yang juga harus diwaspadai masyarakat di Pulau Sitaro tersebut yaitu ketika aktivitas Gunung Karangetang meningkat adalah banjir material vulkanik yang terbawa akibat hujan deras.
Apalagi kata dia, beberapa pekan terakhir hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kerak kali mengguyur wilayah tersebut.
"Kami terus berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG agar terhindar dari bencana di antaranya jangan menerobos radius bahaya Gunung Karangetang," ajaknya.
Baca juga: Gempa guguran Gunung Karangetang terekam 1.792 kali
Baca juga: Badan Geologi imbau warga sekitar Karangetang patuhi rekomendasi
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023