Pekanbaru (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan tingginya tingkat abrasi sungai dan pantai menjadi salah satu indikator penyebab pembangunan infrastruktur di wilayah itu tertinggal dari sejumlah provinsi lainnya.banyaknya potensi irigasi belum disempurnakan, terjadinya abrasi pada sungai dan pantai, serta kondisi jalan yang lebih 22,8 persen rusak ringan dan 22 persen lagi rusak berat.
"Bidang infrastruktur di Riau jauh tertinggal meski pemerintah sudah berupaya dan bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan itu," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau SF Haryanto di Pekanbaru, Kamis.
Beberapa penyebab ketertinggalan, lanjut Haryanto, karena banyaknya potensi irigasi belum disempurnakan, terjadinya abrasi pada sungai dan pantai, serta kondisi jalan yang lebih 22,8 persen rusak ringan dan 22 persen lagi rusak berat, yang diperparah adanya angkutan jalan bermuatan lebih.
Dalam rangka menyamakan persepsi dan mensinergikan program Pembangunan Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah kabupaten/kota se-Riau, demikian Hariyanto, Dinas PU Provinsi Riau menggelar Rapat Kordinasi Teknis Rakornis Bidang Pekerjaan Umum tahun 2013 pada 13 hingga 15 Maret di Pekanbaru.
Rakornis kali ini kata dia, bertemakan "Melalui Rakornis Bidang PU Kita Tingkatkan Sinergisitas Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Riau". Pembukaan Rakornis telah dilaksanakan Rabu (13/3) malam dan dihadiri seluruh Kepala Dinas PU kabupaten dan kota serta Kepala Bapeda kabupaten dan kota se-Riau.
Pada acara tersebut juga hadir Kepala Biro Perencanaan Kementrian PU RI Wido Makhari yang tampil sebagai salah seorang narasumber.
"Harapan kami, dengan upaya optimal dan kerja keras seluruh pihak, pembangunan di Riau dapat lebih baik hingga mampu mendukung peningkatan perekonomian daerah," tambah Haryanto lagi.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013