"Dia salah satu gelandang bertahan terbaik yang pernah dimiliki oleh Bali United dan bisa menjadi contoh untuk pemain lain," kata Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri di Denpasar, Kamis.
Pemain asal Irak itu sepakat untuk tidak melanjutkan kontrak dengan klub yang memiliki julukan Serdadu Tridatu itu.
Pemilik nomor punggung 6 itu bergabung dengan Bali United pada pertengahan 2018 setelah berkiprah di klub terdahulu, Ostersund Fotbollsklubb di Swedia.
Gelandang berusia 36 tahun tersebut turut membantu klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar itu dalam meraih tahta juara Liga 1 2019 dan Liga 1 2021/2022.
Setahun setelah juara Liga 1 pada 2020, Nouri kembali tampil untuk ajang kualifikasi Liga Champions Asia dan Liga 1 2020 yang berakhir pada pemberhentian kompetisi karena pandemi COVID-19.
Pasca situasi pandemi tersebut, Bali United kembali merangkak naik dengan prestasi yang gemilang dengan mempertahankan gelar juara Liga 1 2021/2022.
Baca juga: Luis Milla minta Persib Bandung tidak pandang sebelah mata Dewa United
Berpisah dengan klubnya di tengah jalan pada pekan kedua kompetisi, mantan kapten Timnas Irak ini pun menjadi salah satu pemain yang patut dikenang karena jasa dan perjuangannya untuk klub kebanggaan Pulau Dewata.
Total selama bergabung dengan Bali United, Brwa Nouri telah tampil lebih dari 100 penampilan dalam sejumlah ajang kompetisi bersama klub Serdadu Tridatu.
"Kami semua pastinya mengucapkan rasa terima kasih atas dedikasi, perjuangan dan kerja keras selama ini untuk Bali United. Dia (Nouri) juga turut membantu Bali United memiliki prestasi yang bagus untuk tim," ucap Yabes.
Berakhirnya masa kontrak Brwa dengan Bali United menyisakan satu slot pemain asing sebagai syarat klub berkompetisi di Liga 1 musim 2023/2024 untuk memenuhi kuota pemain asing.
Saat ini, pemain asing yang masih berjuang bersama Bali United yakni Adilson Maringga, Elias Dolah, Jefferson Assis, Eber Bessa, dan Privat Mbarga.
Baca juga: Bali United observasi kesehatan Elias Dolah
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023