"Kanada adalah negara Pasifik, dan kami berkomitmen menjadi mitra yang konsisten dan dapat diandalkan bagi ASEAN dan anggotanya," sambung Melanie.
Dia mengingatkan bahwa pertemuan PMC dan Kanada saat ini digelar di tengah gejolak geopolitik dan situasi global yang tidak pasti di mana sistem aturan internasional yang menjamin keberlangsungan hidup masyarakat global tengah menghadapi banyak tantangan.
Perubahan iklim menimbulkan ancaman bagi masyarakat di seluruh dunia, keamanan ekonomi politik dan krisis kemanusiaan semakin bertambah, jumlah korban sipil bertambah, dan ancaman terhadap keamanan kawasan juga meningkat, sambung dia.
Baca juga: Retno tegaskan banding nikel Indonesia di WTO sudah sesuai aturan
Tantangan-tantangan tersebut, menurut dia, membuat kemitraan antara Kanada dan ASEAN menjadi semakin penting.
Melanie juga menyampaikan dukungan negaranya terhadap sentralitas ASEAN dan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN tahun ini, dalam merespons krisis Myanmar.
"Kami mendukung upaya mewujudkan perdamaian dan demokrasi di Myanmar dan solusi jangka panjang bagi pengungsi muda," kata dia.
Kekerasan yang dilakukan oleh militer, kata dia, harus segera dihentikan dan bantuan kemanusiaan juga harus bisa menjangkau orang-orang yang paling membutuhkan.
Melanie juga mendorong kerja sama memperkuat aturan dan hukum internasional yang berlaku untuk semua hal karena tantangan-tantangan lain seperti perubahan iklim global dan meningkatnya kerawanan pangan, tidak dibatasi oleh batas wilayah.
Baca juga: ASEAN desak Inggris segera sepakati perjanjian bebas senjata nuklir
Pewarta: Katriana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023