• Beranda
  • Berita
  • Indeks dolar AS jatuh di bawah angka 100 karena inflasi mereda

Indeks dolar AS jatuh di bawah angka 100 karena inflasi mereda

14 Juli 2023 05:53 WIB
Indeks dolar AS jatuh di bawah angka 100 karena inflasi mereda
Ilustrasi - Warga menukarkan mata uang dolar AS di sebuah gerai money changer di Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj/aa. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Dengan inflasi melambat lebih cepat dari yang diperkirakan, pengetatan Fed menghasilkan efek yang diinginkan

Dolar AS mencatat kerugian besar pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan indeks dolar jatuh di bawah angka 100 untuk pertama kalinya sejak April 2022, karena Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk Juni menunjukkan inflasi AS mereda.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,75 persen menjadi 99,7696 pada akhir perdagangan, mencatat level terendah baru setelah Rabu (12/7/2023). Greenback menuju penurunan mingguan terbesarnya di tahun 2023.

IHP untuk permintaan akhir, ukuran harga grosir, naik 0,1 persen pada Juni, menyusul penurunan 0,4 persen pada Mei, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan Kamis (13/7/2023), lebih rendah dari kenaikan 0,2 persen yang diperkirakan para ekonom.

Data IHP mengikuti laporan indeks harga konsumen (IHK) pada Rabu (12/7/2023), yang menunjukkan inflasi inti AS melambat secara signifikan.

"Dengan inflasi melambat lebih cepat dari yang diperkirakan, pengetatan Fed menghasilkan efek yang diinginkan, dan investor telah mulai memperkirakan akhir siklus kenaikan saat ini," kata analis ActivTrades Ricardo Evangelista.

Para analis juga menunjukkan bahwa meski memperlihatkan tanda-tanda pelemahan, pasar tenaga kerja masih kuat dan ekonomi tetap sehat.

Klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 8 Juli turun 12.000 menjadi 237.000 dari 249.000 sebelumnya (direvisi dari 248.000), Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Kamis (13/7/2023). Namun, penurunan tersebut sebagian dapat dikaitkan dengan liburan 4 Juli, karena pekerja yang menganggur terkadang menunda mengajukan tunjangan di sekitar hari libur.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1220 dolar AS dari 1,1137 dolar AS pada sesi sebelumnya, tertinggi sejak April 2022.

Data menunjukkan pada Kamis (13/7/2023) bahwa ekonomi Inggris menyusut lebih rendah dari yang diperkirakan pada Mei, sehingga Bank Sentral Inggris mungkin dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut tanpa mengganggu pertumbuhan.

Pound Inggris naik tipis terhadap dolar karena data tersebut, naik menjadi 1,3129 dolar AS dari 1,2991 dolar AS pada sesi sebelumnya pada akhir perdagangan.

Dolar AS dibeli 138,0260 yen Jepang, lebih rendah dari 138,3180 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS jatuh ke level terendah baru delapan tahun menjadi 0,8587 franc Swiss dari 0,8670 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3108 dolar Kanada dari 1,3192 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,2078 krona Swedia dari 10,3800 krona Swedia.

Baca juga: Dolar semakin menukik di Asia setelah inflasi AS melambat
Baca juga: Saham Asia reli, dolar dirusak taruhan kenaikan Fed hampir selesai

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023