Jakarta (ANTARA News) - Dian Piesesha membagi panggung konsernya dengan dua penyanyi yang terkenal pada masa jayanya, Eddy Silitonga dan Dewi Yull, pada Jumat malam.
Dalam konser bertajuk "Kerinduan Dian Piesesha" di Ballroom Hotel Kartika Chandra Jakarta itu, Eddy Silitonga membawakan tiga lagu dengan lengkingan suara merdunya.
Bersama tiga pemuda, dia antara lain melantunkan lagu "Biarlah Sendiri" dan "Mama", membuat sekitar 300 penonton yang memenuhi kursi di ruang konser ikut menyanyi.
"Suaranya merdu, tapi orangnya galak. Suaranya sampai sekarang masih prima, dia salah satu penyanyi Indonesia yang saya suka dan saya banggakan," kata Eddy, yang kini umurnya sudah 62 tahun lebih, tentang Dian Piesesha.
Sementara Dewi Yull membawakan dua lagu setelah menyanyikan lagu tradisional Sunda berjudul "Es Lilin" bersama Dian Piesesha.
"Saya menyaksikan metamorfosa Dian, dari muda sampai dewasa. Dia rendah hati dan punya suara indah. Saya bangga menjadi bagian konser ini," katanya sebelum melantunkan "Jangan Ada Dusta Di antara Kita."
Dewi juga melantunkan lagu "Terus Berlari Mengejar Matahari", gelegar suaranya memenuhi ruangan konser.
"Lagu ini dari album saya tahun 1987, tapi lebih dikenal saat dibawakan oleh AB Three," kata penyanyi asal Cirebon yang kini berudia 51 tahun itu.
Dian Piesesha, yang selama karir menyanyinya sudah mengeluarkan 22 album, membawakan lebih dari sepuluh lagu dalam konser yang berlangsung sekitar dua setengah jam itu.
Ia melantunkan lagu-lagu pop populernya seperti "Tak Ingin Sendiri", "Kucoba Hidup Sendiri" dan "Engkau Segalanya Bagiku" dengan iringan musik Audiensi Band.
Penyanyi yang mengaku tak pernah bercita-cita menjadi artis itu juga menyanyikan lagu berbahasa Sunda bersama karakter wayang Cepot, dan dua lagu berbahasa Mandarin yang diajarkan oleh guru menyanyinya sewaktu remaja, seniman Tan De Seng. (*)
Pewarta: Maryati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013