Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) di Taipe Iqbal Shofwan mengatakan, dalam dua dekade terakhir pasar kopi di Taiwan terus menunjukkan perkembangan.
Menurut dia, sebelumnya konsumen pasar Taiwan merupakan penikmat teh.
"Ini membuktikan produk kopi Indonesia semakin mendapat tempat di pasar Taiwan dan KDEI akan terus berupaya untuk meningkatkan nilai ekspor dari berbagai produk kopi di Taiwan," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Iqbal menyebut, produk kopi Indonesia telah memiliki pangsa pasar tersendiri di Taiwan. Pada 2022, ekspor kopi Indonesia ke Taiwan mencapai 17,34 juta dolar AS naik 21,36 persen dari tahun sebelumnya.
Ekspor kopi dari Indonesia tersebut setara 6,2 persen dari total impor Taiwan. Namun, persaingan ekspor ke Taiwan semakin sengit seiring maraknya kopi dari kawasan Amerika Selatan dan Afrika.
"Untuk itu, KDEI Taipei ingin lebih melakukan penetrasi ke pasar Taiwan. Ini menjadi salah satu alasan KDEI Taipei untuk hadir di pameran ini yaitu untuk menjaga dan meningkatkan pasar yang sudah terbangun," kata Iqbal.
Pada pameran ini, Paviliun Indonesia hadir dengan tema "One Step Further" di mana menghadirkan berbagai produk seperti biji kopi, teh, jamu, coklat, serta kopi yang dipadu dengan herbal.
"Melalui tema tersebut, KDEI Taipei ingin menyampaikan pesan, saat ini Indonesia selangkah lebih jauh. Tidak hanya sekedar pemasok biji kopi, tetapi juga telah memiliki berbagai produk olahan kopi serta produk pendukung seperti mesin yang ditampilkan pada pameran kali ini," katanya.
Selama pameran, pengunjung paviliun diberikan kesempatan untuk merasakan pengalaman secara langsung melakukan coffee roasting. Sebagian besar pengunjung juga tertarik menjadi distributor dari produk tersebut.
Baca juga: TETO dorong Indonesia manfaatkan pasar konsumen kopi di Taiwan
Baca juga: Taiwan ingin Jatim tingkatkan ekspor kopi
Baca juga: Petani Garut sepakati ekspor kopi lima tahun ke Taiwan
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023