"Saat ini harga garam dan tembakau di Madura mencapai titik terendah. Perlu terobosan untuk meningkatkan harga kedua komoditi tersebut," kata Achsanul dalam rilisnya kepada ANTARA News, Jakarta, Sabtu.
Achsanul yang juga Wakil Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu menyebutkan, bila harga kedua komoditas tersebut bisa ditingkatkan, akan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat Madura.
"Kalau harga dua komoditi andalan masyarakat Madura itu bisa ditingkatkan, bisa dipastikan, masyarakat Madura akan sejahtera," ujarnya.
Terkait impor garam, diperlukan pengaturan yang tepat sehingga tidak merugikan petani garam di Madura.
"Tataniaganya harus dibenahi. Import baru bisa dilakukan jika produksi petani tidak dapat memenuhi kebutuhan nasional. Sementara Madura masih bisa memproduksi garam untuk memenuhi kebutuhan garam," kata Achsanul.
Dikatakan dalam rilisnya, dirinya juga menerima kedatangan Ketua Umum HKTI Prabowo Subianto di kediamannya, Sumenep.
Prabowo, kata Achsanul juga menyempatkan diri bersilaturahim dengan petani garam dan tembakau. Tak hanya itu, Prabowo juga menemui para kiai, alim ulama dan tokoh-tokoh masyarakat di Sumenep.
(Zul) prabowo subianto, achsanul qosasi, HKTI, garam dan tembakau
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013