"Mereka sudah diizinkan pulang tapi hanya untuk sementara waktu. Itu informasi dari petugas pengamatan gunung api," sebut Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Sabtu.
Salah satu alasan bisa dipulangkan sementara warga Dusun Bolo, karena jarak luncur guguran lava semakin berkurang.
"Jadi mulai hari ini mereka diizinkan pulang, tapi sekali lagi untuk sementara waktu," katanya.
Baca juga: 17 warga Dusun Bolo diungsikan akibat awan panas guguran Karangetang
Baca juga: Pos PGA minta warga waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang
Apabila, terjadi peningkatan jarak luncur guguran lava sehingga semakin dekat dengan pemukiman, maka langkah evakuasi kembali akan dilakukan.
"Kami terus berkoordinasi dengan petugas pos pengamatan gunung api terkait dengan aktivitas Gunung Karangetang. Kalau memang sudah membahayakan jarak luncurnya, maka akan dilakukan langkah evakuasi," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 17 warga atau sembilan kepala keluarga Dusun Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, diungsikan ke Gereja Bukit Zaitun akibat awan panas guguran Gunung Karangetang.
Awan panas guguran terjadi pada Senin (10/7) pada pukul 07.58 WITA dan pukul 08.50 WITA dengan jarak luncur dua kilometer ke arah Kali Kahetang atau sektor tenggara.
Baca juga: Gunung Karangetang luncurkan awan panas guguran, warga diungsikan
Baca juga: Gunung Karangetang luncurkan awan panas sejauh dua kilometer
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023