Hal tersebut yang membuat kelompok milenial kampus menilai Ganjar Pranowo sebagai capres ideal.
"Menurut saya, keunggulan Ganjar lebih karakternya yang hampir mendekati Presiden Jokowi," kata Kusnanto dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (15/7) malam.
Selain itu, kata Kusnanto, kelebihan Ganjar Pranowo adalah memiliki pengalaman sebagai politisi saat bekerja di DPR dan kepala daerah.
"Meski Anies juga berangkat dari latar yang sama, tetapi hasil survei dari kalangan kritis kampus ini memperlihatkan realitas yang berbeda. Begitu pula Prabowo Subianto yang bisa dipahami oleh sebab pengalamannya belum begitu teruji sebagai kepala daerah," ujarnya.
Kendati demikian, kondisi ini masih sangat dinamis dan selisih-nya juga diperkirakan tak berbeda jauh dengan survei-survei lainnya.
"Tetapi, hal menarik adalah indikator yang disajikan oleh LPI berbeda dengan riset mengenai preferensi dukungan dari lembaga survei lainnya," tutur Kusnanto.
Selain itu, Dewan Pakar The Habibie Center Indria Samego melihat elektabilitas para capres masih dinamis dan belum ada kepastian.
Baca juga: BRIN sebut Ganjar Pranowo sebagai bakal capres ideal pilihan milenial
Baca juga: Indostrategic: 74 persen responden optimistis Jokowi dukung Ganjar
Baca juga: BRIN sebut Ganjar Pranowo sebagai bakal capres ideal pilihan milenial
Baca juga: Indostrategic: 74 persen responden optimistis Jokowi dukung Ganjar
Hanya saja Indria berharap siapa pun yang terpilih harus melanjutkan pembangunan era Jokowi dan melakukan perbaikan sehingga tidak perlu melakukan dikotomi antara diksi keberlanjutan dan perbaikan.
"Siapa pun terpilih, secara demokratis bisa diterima dan secara politis tidak ada pihak yang terlalu dirugikan. Yang terpenting, di dalamnya harus ada kelanjutan dan perbaikan," pungkas Indria.
Untuk diketahui, survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menunjukkan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menjadi capres ideal versi milenial kampus. Ganjar mengungguli dua pesaingnya, yakni Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan bakal capres Anies Baswedan.
"Dari semua indikator yang diukur, Ganjar unggul dengan angka 36,18 persen, Prabowo Subianto mendapat nilai 33,75 persen, dan Anis Baswedan mendapat nilai 30,07 persen," ujar Direktur LPI Boni Hargens.
Survei itu menyajikan sejumlah indikator, yaitu rekam jejak, integritas, kompetensi, skill, leadership, nasionalisme, dan keselarasan dengan leadership presiden Jokowi.
Dari aspek rekam jejak, kata Boni, Ganjar unggul dengan angka 37,44 persen, disusul Prabowo Subianto 34,38 persen dan Anies Baswedan 28,18 persen. Begitu juga dengan aspek integritas, Ganjar 36,27 persen, Prabowo Subianto 33,93 persen dan Anies 29,80 persen.
"Hampir semua indikator disapu bersih oleh Ganjar Pranowo. Yang paling tinggi adalah indikator keselarasan dengan leadership Presiden Jokowi di mana 44,51 persen kaum milenial kampus menilai Ganjar selaras dengan leadership Jokowi, Prabowo Subianto 34,61 persen dan Anies Baswedan 20,89 persen," tutur Boni.
Survei nasional LPI dilakukan pada 5 sampai 11 Juli 2023 yang bertujuan menggali pandangan milenial kampus tentang calon presiden ideal. Milenial kampus yang dimaksud dalam survei ini adalah kelompok anak muda yang berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3) memiliki rentang umur dari 27 tahun sampai 42 tahun yang secara sadar dan aktif mengamati isu nasional dan memiliki pandangan mandiri terhadap isu-isu politik yang terjadi menjelang pemilu 2024, setidaknya selama semester pertama tahun 2023.
Populasi survei ini adalah para milenial kampus seperti mahasiswa S2 dan S3, peneliti, dosen, akademisi, dan para civitas akademika kampus. Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling di mana subjek yang ditunjuk sebagai sampel adalah berdasarkan berdasarkan pengelompokan milenial dari setiap kampus di kota atau provinsi.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 700 responden. Margin of error dari sampel tersebut sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan ± 97,2 persen.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023