• Beranda
  • Berita
  • Emas jatuh karena aksi ambil untung setelah reli empat hari beruntun

Emas jatuh karena aksi ambil untung setelah reli empat hari beruntun

18 Juli 2023 04:42 WIB
Emas jatuh karena aksi ambil untung setelah reli empat hari beruntun
Arsip foto - Satpam John Hall mengamati tumpukan pajangan emas batangan di kantor Australian Bullion Company di Sydney 27 Oktober 1997. ANTARA/MARKETS AUSTRALIA GOLD/REUTERS/pri.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir 8,0 dolar AS atau 0,41 persen

Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para pedagang mengunci beberapa keuntungan setelah kenaikan selama empat hari berturut-turut ketika perlambatan inflasi AS mengangkat spekulasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir kebijakan moneter ketatnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir 8,0 dolar AS atau 0,41 persen menjadi ditutup pada 1.956,40 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.963,60 dolar AS dan terendah di 1.949,00 dolar AS.

Emas berjangka naik tipis 0,60 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.964,40 dolar AS pada Jumat (14/7/2023), setelah terdongkrak 2,10 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.963,80 dolar AS pada Kamis (13/7/2023), dan melonjak 24,60 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.961,70 dolar AS pada Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Harga emas terus menguat di tengah inflasi AS yang kian melambat

Emas mengakhiri perdagangan Jumat (14/7/2023) dengan penyelesaian tertinggi sejak pertengahan Juni dan naik sekitar 1,7 persen minggu lalu. Rebound emas hanya perlu jeda sampai ada berita pasti tentang kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Harga emas mengalami kenaikan kuat karena dolar merosot ke posisi terendah 15 bulan, menyusul serangkaian pembacaan inflasi AS yang lemah. Data yang lemah juga mendorong peningkatan taruhan bahwa Federal Reserve hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunga untuk tahun ini.

Namun kenaikan emas juga agak dibatasi oleh tanda-tanda ketahanan ekonomi AS, yang pada gilirannya membebani permintaan safe haven untuk logam kuning tersebut.

Investor sekarang menantikan satu kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mendatang pada 26 Juli.

Survei bulanan produsen di Negara Bagian New York yang dilakukan oleh Federal Reserve New York menunjukkan bahwa indeks kondisi bisnis umum pada Juli 2023 dalam Survei Manufaktur Empire State turun 6 poin menjadi 1,1.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 17,60 sen atau 0,70 persen, menjadi ditutup pada 25,018 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 3,20 dolar atau 0,33 persen, menjadi menetap pada 987,50 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas Antam Senin (17/7) turun Rp1.000 jadi Rp1,073 juta per gram
Baca juga: Emas menguat karena dolar AS merosot ke terendah sejak April 2022

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023