• Beranda
  • Berita
  • BNPB sebut api melahap 6,3 hektare lahan di Kalsel telah dipadamkan 

BNPB sebut api melahap 6,3 hektare lahan di Kalsel telah dipadamkan 

18 Juli 2023 19:02 WIB
BNPB sebut api melahap 6,3 hektare lahan di Kalsel telah dipadamkan 
Penanganan kebakaran lahan di Desa Bajayu Barat, Kecamatan Daha Barat oleh tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Senin (17/7/2023). (ANTARA/HO-BNPB)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan api yang melahap sekitar 6,3 hektare lahan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan telah dipadamkan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Selasa, mengatakan pemadaman dilakukan tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

"Upaya penanganan kebakaran lahan dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan ke lokasi terbakar dengan mengerahkan personil dan mesin pompa air portabel. Kondisi terkini api berhasil dipadamkan," ujar Abdul.

Abdul melaporkan kebakaran yang terjadi pada Senin (17/7), berlokasi di Desa Bajayu Barat, Kecamatan Daha Barat. BPBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan melaporkan lahan terbakar terjadi pukul 14.55 WITA.

"Sebanyak 6,3 lahan hektare terbakar. Tidak ada laporan korban jiwa akibat kebakaran," ujar dia.

Kemudian berdasarkan Sistem Pelaporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Sipongi melalui citra satelit SNPP wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki 15 titik sebaran panas dengan tingkat confidence level medium.

Dari laman web BMKG Potensi Kebakaran hutan, dilihat dari tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah, wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan termasuk kategori sangat mudah terbakar berlaku hingga Rabu (19/7).

"Agar penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan efektif, BNPB menghimbau Satgas Penanggulangan Karhutla daerah kembali menyiagakan alat, perangkat dan personil pasca hujan dalam dua minggu terakhir. Penanganan yang cepat akan mengurangi potensi eskalasi dampak yang mungkin terjadi," ujar Abdul.

Baca juga: BPBD perkuat koordinasi se-Kalbar hadapi karhutla

Baca juga: Waspada karhutla, BMKG deteksi 60 titik panas di Kalimantan Timur

Baca juga: BNPB sebut bencana di Indonesia masih dipengaruhi cuaca regional


 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023