Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyebut pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa malam tidak mewakili partai, melainkan atas keinginan pribadinya.
"Saya ingin mengatakan bahwa ini tidak mewakili partai, ini pribadi," kata Budiman kepada wartawan usai mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam.
Budiman menjelaskan pertemuannya dengan Prabowo membahas seputar hubungan di antara keduanya yang sudah terjalin sejak Prabowo belum menjadi Ketua Umum Partai Gerindra dan sebelum Budiman bergabung dengan PDI Perjuangan.
"Kebetulan sebelum saya masuk ke PDI Perjuangan, saya 'kan punya story dan punya history juga. Sebelum Pak Prabowo jadi Ketum Gerindra dan sebelum bacapres (bakal calon presiden), kita sudah punya story-story lama, kami membicarakan itu," katanya.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko tiba di kediaman Prabowo untuk diskusi
Ia pun mengungkapkan pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang dua jam itu membicarakan perihal kebangsaan, kemanusiaan, dan masa depan.
"Kami melampaui soal status-status kami. Kita bisa bicara soal kebangsaan, kita bisa bicara soal kemanusiaan, kita bicara masa depan," imbuhnya.
Kendati demikian, Budiman mengatakan dirinya akan membicarakan hasil pertemuan tersebut dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Soal nanti tentu saja, saya akan bicara dengan Mbak Puan, Pak Hasto, karena kalau boleh saya sampaikan, izin kepada Pak Prabowo yang saya sampaikan kepada beliau tadi itu sebenarnya persatuan kaum nasionalis," ucap Budiman.
Baca juga: PDIP tak mempersoalkan pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo
Mengenai persatuan kaum nasionalis tersebut, Budiman mengatakan Indonesia akan merugi jika kaum nasionalis tidak saling mendukung. Oleh karena itu, Budiman ingin mewakafkan diri untuk mencairkan hubungan di antara kaum nasionalis.
"Saya tidak mewakili partai, saya bukan pejabat publik, justru karena saya bukan siapa-siapa, saya mewakafkan diri, memulai untuk mencairkan itu. Mudah-mudahan setelah ini mencair," katanya.
"Saya ingin mengatakan bahwa ini tidak mewakili partai, ini pribadi," kata Budiman kepada wartawan usai mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam.
Budiman menjelaskan pertemuannya dengan Prabowo membahas seputar hubungan di antara keduanya yang sudah terjalin sejak Prabowo belum menjadi Ketua Umum Partai Gerindra dan sebelum Budiman bergabung dengan PDI Perjuangan.
"Kebetulan sebelum saya masuk ke PDI Perjuangan, saya 'kan punya story dan punya history juga. Sebelum Pak Prabowo jadi Ketum Gerindra dan sebelum bacapres (bakal calon presiden), kita sudah punya story-story lama, kami membicarakan itu," katanya.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko tiba di kediaman Prabowo untuk diskusi
Ia pun mengungkapkan pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang dua jam itu membicarakan perihal kebangsaan, kemanusiaan, dan masa depan.
"Kami melampaui soal status-status kami. Kita bisa bicara soal kebangsaan, kita bisa bicara soal kemanusiaan, kita bicara masa depan," imbuhnya.
Kendati demikian, Budiman mengatakan dirinya akan membicarakan hasil pertemuan tersebut dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Soal nanti tentu saja, saya akan bicara dengan Mbak Puan, Pak Hasto, karena kalau boleh saya sampaikan, izin kepada Pak Prabowo yang saya sampaikan kepada beliau tadi itu sebenarnya persatuan kaum nasionalis," ucap Budiman.
Baca juga: PDIP tak mempersoalkan pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo
Mengenai persatuan kaum nasionalis tersebut, Budiman mengatakan Indonesia akan merugi jika kaum nasionalis tidak saling mendukung. Oleh karena itu, Budiman ingin mewakafkan diri untuk mencairkan hubungan di antara kaum nasionalis.
"Saya tidak mewakili partai, saya bukan pejabat publik, justru karena saya bukan siapa-siapa, saya mewakafkan diri, memulai untuk mencairkan itu. Mudah-mudahan setelah ini mencair," katanya.
Salah satu tokoh aktivis tahun 1998 itu pun menepis bahwa pertemuannya dengan Prabowo adalah sinyal dirinya bergabung dengan Gerindra. "Oh enggak," kata Budiman.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023