Bogor (ANTARA News) - Selama 2012 pengembangan bisnis jasa keuangan PT Pos Indonesia mengalami peningkatan hingga mencapai Rp128 triliun dan ditargetkan pada tahun ini meningkat sebesar 25,7 persen atau menjadi Rp161 triliun.Perkembangan bisnis terjadi sangat luar biasa, sektor jasa keuangan ini berasal dari layanan jasa keuangan seperti Pos pay, remitansi dan giro,"
"Perkembangan bisnis terjadi sangat luar biasa, sektor jasa keuangan ini berasal dari layanan jasa keuangan seperti Pos pay, remitansi dan giro," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana dalam acara peluncuran sinergitas layanan gadai emas (iB) Bank Syariah Mandiri dengan PT Pos Indonesia di Kantor Pos Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Ketut menjelaskan, omset Rp128 triliun berasal dari layanan pos pay sebesar Rp78 triliun, remitansi sebesar Rp29 triliun dan giro Rp21 triliun.
Sementara itu, dukungan terbesar berasal dari wesel instant yang sejak dioperasikan mulai 2008 hingga 2013 pertumbuhannya sudah 700 persen.
"Pertumbuhan ini meningkat seiring dengan pengembangan PT Pos Indonesia sejak melakukan sistem onlinenisasi," ujarnya.
Dengan besarnya potensi yang ada, lanjut Ketut, PT Pos Indonesia terus mengembangkan bisnisnya menjadi perusahaan jasa keuangan, dengan hadirnya beberapa bisnis layanan keuangan di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Ketut mengungkapkan, saat ini layanan pos pay terus mengalami pertumbuhan seiring dengan kerjasama yang dilakukannya pihaknya dengan sejumlah perusahaan seperti pembayaran PDAM, listrik, leasing, dan pajak.
"Terakhir kerjasama kami baru-baru ini dengan Bank Syariah Mandiri dalam gadai emas, yang diharapkan mendorong peningkatan bisnis disektor jasa keuangan ini," katanya.
Untuk menunjang peningkatan layanan di PT Pos Indonesia, lanjut Ketut, pihaknya terus membuat trobosan salah satunya dengan pembuatan kartu pintar "smart card" untuk para pelanggan Pos agar mudah bertransaksi.
Ketut menambahkan, pada 2013 ini pihaknya menargetkan pertumbuhan bisnis jasa keuangan PT Pos Indonesia sebesar Rp 161 triliun atau sebear 25,7 persen dari tahun sebelumnya.
Peningkatan target ini diharapkan dari sektor pos pay sebesar 31 persen atau dari Rp78 triliun menjadi Rp102,1 triliun, remitansi sebesar 26 persen atau dari Rp29 triliun menjadi Rp36,5 persen dan giro sebesar 11 persen yakni dari Rp21 triliun menjadi Rp23,3 triliun.
(KR-LR/S025)
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013