“Saya harap keluarga juga terus memperkaya pengetahuan tentang gizi dan pengasuhan anak agar optimal. Perlu kita ingat bahwa pemuda hebat tumbuh dari anak anak yang diasuh dan dididik oleh keluarga yang kuat,” kata dia dalam siaran yang diterima di Denpasar, Jumat.
Cok Ace, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa peran keluarga harus diperkokoh dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting, baik fisik, mental, maupun kehidupannya agar kelak mampu bersaing dan berprestasi.
Menurut tokoh Puri Ubud itu, peran keluarga besar karena keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, terdiri dari ayah, ibu, dan anak uang saling memegang peranan dalam pencegahan stunting.
Baca juga: Pemerintah Bali akan salurkan daging ayam dan telur khusus stunting
Baca juga: Pemkot Denpasar raih penghargaan prevalensi stunting terendah di Bali
“Keluarga diharapkan memiliki kesadaran untuk memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, orang nomor dua di Pemprov Bali itu berpesan bagi keluarga yang memiliki anak remaja agar memastikan mereka memiliki perilaku hidup sehat, dan bagi ibu hamil serta balita agar memanfaatkan layanan posyandu dan puskesmas agar pertumbuhan anak selalu terpantau.
Kementerian Kesehatan mencatat Bali sendiri menduduki peringkat pertama kasus stunting terendah di Indonesia pada tahun 2022 yaitu dari 10,9 persen pada 2021 menjadi 8 persen.
Namun demikian, Pemprov Bali mengakui masih ada sejumlah kabupaten yang mencatat angka stunting di atas rata-rata provinsi, yaitu Kabupaten Jembrana 14,2 persen, Buleleng 11 persen, Karangasem 9,2 persen, dan Bangli 9,1 persen.
“Untuk itu saya harap kerja sama mitra kerja dalam percepatan penurunan stunting harus tetap dilaksanakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan," kata Cok Ace.
Selaras dengan arahan Wagub Bali untuk meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai pencegahan stunting, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menyampaikan tujuan dari peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 ini bertujuan membangkitkan kembali kesadaran kolektif akan arti penting keluarga dalam tatanan kehidupan sosial terutama dalam pencegahan stunting.
“Untuk itulah peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 tahun 2023 yang mengusung tema menuju keluarga bebas stunting untuk Indonesia maju menjadi sangat penting untuk dimaknai sebagai sebuah semangat bersama dalam melakukan perubahan dan diharapkan menjadi momentum untuk merevitalisasi kembali peran keluarga dalam pembangunan,” kata Sanjaya.
Baca juga: TP PKK Badung bagikan paket olahan ikan untuk cegah stunting
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023