Singapura (ANTARA News) - Lembaga Lingkungan Hidup Nasional Singapura meluncurkan sistem baru pemantauan air pantai pada Hari Air Dunia pada Jumat.Semua stasiun itu akan menyediakan kita data seketika yang akan memungkinkan kita mengawasi secara seksama polutan yang muncul, atau perubahan lain apa pun di laut dan perairan di sekitar kita, serta terus melacak polutan yang berasal dari darat yang
Sistem tersebut, yang dikenal dengan nama Neputune, terdiri atas delapan stasiun, atau pelambung yang dirancang secara khusus, di Selat Johor dan Selat Singapura. Masing-masing stasiun itu memiliki tinggai empat meter dan berat sekitar 1.000 kilogram.
Semua stasiun tersebut dioperasikan dengan menggunakan tenaga surya, demikian laporan Xinhua.
Vivian Balakrishnan, Menteri Urusan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air, mengatakan Singapura adalah salah satu yang pertama di dunia untuk memantau kualitas air di seluruh negara pulau tersebut.
"Semua stasiun itu akan menyediakan kita data seketika yang akan memungkinkan kita mengawasi secara seksama polutan yang muncul, atau perubahan lain apa pun di laut dan perairan di sekitar kita, serta terus melacak polutan yang berasal dari darat yang mungkin tumpah ke dalam laut," katanya.
Sistem tersebut bernilai sebanyak empat juta dolar Singapura (3,2 juta dolar AS).
(C003)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013