• Beranda
  • Berita
  • BMKG imbau masyarakat tidak termakan hoaks dampak gempa bumi

BMKG imbau masyarakat tidak termakan hoaks dampak gempa bumi

25 Juli 2023 08:37 WIB
BMKG imbau masyarakat tidak termakan hoaks dampak gempa bumi
Informasi BMKG tentang gempa bumi yang terjadi di NTT, Selasa (25/7/2023). (ANTARA/HO-BMKG)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang mengimbau masyarakat untuk tidak termakan hoaks atau berita bohong yang berkaitan dengan dampak dari gempa bumi yang dirasakan di Nusa Tenggara Timur.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono dari Kupang, Selasa.   

BMKG menyebutkan wilayah Pantai Barat Laut Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur telah diguncang gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 5,7 pada pukul 07.25.12 WIB.  

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,26° LS; 123,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak empat km arah Barat Laut Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 67 km.

Margiono menjelaskan gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Gempa bumi tersebut dirasakan di Kabupaten Lembata, Alor, Kota Maumere, Waingapu, Larantuka, dan So'e. Gempa juga dirasakan di daerah Kupang.

"Gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ucapnya.

Lebih lanjut Margiono mengingatkan masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Ia meminta masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal sudah cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa.

"Pastikan bangunan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya berpesan.

Baca juga: Gempa bumi magnitudo 6,0 guncang NTT

Baca juga: BMKG: Gempa Pacitan akibat aktivitas subduksi lempeng

Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5,7 guncang pesisir selatan Jawa Timur

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023