• Beranda
  • Berita
  • Moeldoko: Jangan jalan sendiri-sendiri untuk turunkan angka stunting

Moeldoko: Jangan jalan sendiri-sendiri untuk turunkan angka stunting

25 Juli 2023 17:23 WIB
Moeldoko: Jangan jalan sendiri-sendiri untuk turunkan angka stunting
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kanan) bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam peresmian penggunaan air bersih di Kampung Lebaksangka, Desa Lebak Gedong, Lebak, Banten, Selasa (25/7/2023). ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden.

Jadi mari kita satukan langkah. Jangan sampai intervensi yang kita lakukan berjalan sendiri-sendiri, dan tidak membuahkan hasil yang optimal

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan setiap pihak tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus kolaboratif untuk menurunkan angka stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak, sesuai target menjadi 14 persen pada 2024.

“Stunting merupakan masalah multisektor, tidak hanya soal kesehatan. Tapi juga terkait dengan sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Moeldoko pada peresmian penggunaan fasilitas air bersih dan penanganan angka stunting, di Kampung Lebaksangka, Desa Lebak Gedong, Lebak, Banten, Selasa.

Sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Kantor Staf Presiden (KSP) diterima di Jakarta, Selasa, Moeldoko mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi untuk melakukan intervensi agar angka stunting dapat turun signifikan.

“Jadi mari kita satukan langkah. Jangan sampai intervensi yang kita lakukan berjalan sendiri-sendiri, dan tidak membuahkan hasil yang optimal,” kata Moeldoko.

Peresmian penggunaan fasilitas air bersih merupakan bagian dari program Bakti Sosial TNI AD Manunggal 2023. Melalui program ini TNI AD menyediakan air bersih melalui pembuatan instalasi air bersih berupa sumur bor dan pompa hidran di sekitar 1.345 lokasi yang akan dinikmati 240.049 keluarga.

Baca juga: Kasad optimistis prevalensi stunting turun 14 persen tahun 2024

Penggunaan fasilitas air bersih menjadi salah satu bentuk intervensi untuk percepatan penurunan stunting di Indonesia. Mengutip sebuah hasil riset, ia mengatakan kontribusi ketersediaan air bersih pada penurunan stunting mencapai 40 persen.

“Jadi pengaruh air bersih itu luar biasa untuk penurunan stunting,” kata dia,

Moeldoko menyampaikan prevalensi stunting di Indonesia saat ini sebesar 21 persen. Diharapkan  pada akhir 2023 angka stunting dapat turun menjadi 16 persen.

Mantan Panglima TNI ini juga berpesan agar peran posyandu dapat lebih dimaksimalkan untuk menurunkan angka stunting.

“Mulai dari memonitor perkembangan anak, pemberian makanan dan gizi. Pemberian makanan lokal seperti telur dan ikan harus terus digalakkan,” kata dia.

Baca juga: DP2KB Mataram bentuk Duta Genre penggerak turunkan stunting

Beberapa upaya lainnya yang juga perlu digencarkan, kata Moeldoko, adalah perbaikan sanitasi, dan penyediaan jamban yang layak dan sehat di berbagai daerah.

“Ini juga menjadi perhatian Presiden  dalam sidang kabinet,” kata Moeldoko.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjelaskan program Bakti Sosial TNI AD Manunggal 2023 dan pendampingan penurunan stunting, merupakan bentuk kehadiran TNI AD di tengah masyarakat. Keberadaan prajurit, harus berdampak positif di manapun prajurit bertugas.

“Perintah Bapak Presiden bahwa kesejahteraan rakyat menjadi hal yang utama dan prioritas, sehingga nanti di situ akan muncul ketahanan negara dalam rangka cinta bangsa dan tanah air,” tutur Dudung.

Peresmian penggunaan air bersih di Kampung Lebaksangka, Desa Lebak Gedong, Banten, juga dihadiri Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan jajaran Forkopimda Provinsi Banten.

Baca juga: Pemprov Kalteng gerakkan pokjanal sukseskan revitalisasi posyandu

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023