"Yang pertama adalah Inovatif, seperti halnya konsep panggung yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Panggung seperti ini penuh inovasi dengan konsep Indonesia 360 derajat, dimanapun kita melihat, masyarakat Indonesia bersama kita, itulah kriteria pertama jika ingin sukses, inovatif," ujar Sandi Uno dalam keterangannya di Gresik, Senin.
Selanjutnya, yang kedua adalah berani mengambil risiko dan jangan pernah berada di zona nyaman karena hidup ini penuh dengan tantangan.
"Hidup ini cuma sekali ambil lah risiko, jangan pernah takut gagal, karena tidak akan ada kesuksesan tanpa ada kegagalan," ucapnya.
Kemudian, lanjutnya, menjalin relasi melalui silaturahim, karena akan bisa mendatangkan banyak rezeki dan panjang umur.
"Silaturahmi itu bisa membuat kita panjang umur dan murah rezeki, itu sudah rumusnya, kalau mau sukses berarti harus sering-sering silaturahmi," tuturnya.
Sedangkan yang terakhir, menurut politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut terus tingkatkan dan mengasah soft skill yang telah dimiliki.
"Kalau kata Bupati Gresik Gus Yani, kita perlu mentor dalam setiap kegiatan, kalau saya usul saya mengusung kerja empat AS, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas," kata Menteri Sandi Uno.
Menparekraf menjelaskan, bahwa sebelum dirinya bisa membuka usaha nasional yang dapat membuka lapangan kerja bagi 30 ribu orang di seluruh Indonesia diawali dengan jatuh bangun.
"Saya memulai usaha dari hanya tiga orang karyawan setelah di PHK, saat saya merasa kesulitan tidak mendapatkan penghasilan, tidak memiliki gajian bulanan, akhirnya saya memulai usaha, sama seperti yang kalian lakukan dengan membuka UMKM," tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya yakin bahwa semua orang pasti bisa bangkit dan maju jika sudah memiliki ilmu pengetahuan dan mentor yang tepat.
"Yang ingin saya titipkan bahwa 2024 adalah momen meneruskan pembangunan ekonomi yang lebih cepat. Saya melihat masa depan Indonesia yang cerah, saya melihat Indonesia spektakuler, karena setiap langkah kepemimpinan yang akan kita ambil ke depan haruslah berpusat kepada kesejahteraan masyarakat, kepada ekonomi masyarakat yang lebih baik untuk Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023