Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan koreksi jika ditemukan kekurangan pada proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.
Setelah menjajal kereta tanpa masinis tersebut dari Stasiun Harjamukti, Depok, Kamis, Jokowi menjelaskan kereta ringan tersebut merupakan proyek perdana di Indonesia, sebagaimana kereta MRT dan juga kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Sehingga apabila ada kekurangan, ada yang perlu dikoreksi sehingga itu wajar,” ujarnya di Stasiun LRT Dukuh Atas.
Jokowi meminta agar setiap pihak tidak langsung mengharapkan LRT menjadi proyek yang sempurna karena akan ada perbaikan sistem, dan perbaikan lainnya yang bersifat teknis. Dia juga mengatakan tidak perlu ada pihak yang sengaja mencari-cari kesalahan dalam LRT.
"Kalau ada koreksi akan kami perbaiki, tetapi jangan senang mencari-cari kesalahan karena kesalahan pasti ada karena baru pertama kali," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah akan memastikan bahwa aspek keselamatan dan kenyamanan masyarakat saat mencoba LRT menjadi aspek utama. Jokowi juga menegaskan jadwal pengoperasian LRT untuk masyarakat tidak akan dilakukan secara tergesa-gesa.
“Urusan keamanan dan keselamatan harus kami tinjau betul. Jadi tidak usah tergesa-gesa untuk dioperasikan, tetapi semua urusan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan harus diutamakan,” ujarnya.
Proyek LRT, sambungnya, dikerjakan oleh industri dalam negeri. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk pengerjaan LRT lebih dari 60 persen. Rangkaian kereta LRT diproduksi BUMN PT INKA Persero, dan prasarana LRT dikerjakan PT Adhi Karya Persero Tbk. (ADHI).
Kepala Negara mengharapkan setelah LRT beroperasi, maka kemacetan di DKI Jakarta dan kota-kota penyangga akan terurai. Pengoperasian LRT pun, ujar Jokowi, akan diperluas, tidak hanya LRT Lintas Cibubur, namun ke arah Bekasi, dan Tangerang.
Selain itu, Stasiun LRT Dukuh Atas, kata Jokowi, juga akan menjadi hub pertemuan moda transportasi MRT, KRL, kereta bandara, dan bus Transjakarta.
“Ini akan menjadi sebuah titik sentral bagi semua moda transportasi yang ada di Jakarta,” ujarnya.
Adapun LRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau Grade of Automation (GoA) Level 3. Dengan teknologi itu, memungkinkan kereta dioperasikan tanpa masinis dan mengatur jarak antar kereta menjadi lebih dekat dengan tetap konstan menjaga jarak aman.
Serangkaian pengujian telah dilakukan sejak 2022 dan semakin intensif pada Mei 2023. Selanjutnya, uji coba terbatas (trial operation) LRT Jabodebek akan dilakukan pada 12 Juli hingga Agustus 2023.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023