"Rencana kongres luar biasa tandingan hanyalah emosi sesaat usai suksesnya KLB di Bali akhir pekan lalu. Nantinya emosi itu akan surut dan berakhir kok," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Dia menepis anggapan bahwa setelah KLB yang menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum malah terjadi perpecahan pada internal partai.
"Semua DPC dan DPD ketika disuruh berdiri sebagai tanda setuju, semua berdiri. Sehingga mereka sepakat mendukung keputusan tersebut," kata Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur tersebut.
Sebelumnya, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto menyatakan menggelar KLB tandingan dan mengaku telah menyiapkan dua opsi lokasi KLB tandingan, di Bandung dan Jakarta.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013