Salah satu bentuk pelaksanaan program Dapati adalah kegiatan konsultansi dan bimbingan peningkatan efisiensi teknologi proses produksi dan kinerja IPAL ....
Program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (Dapati) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung industri kecil dan menengah (IKM) sektor tekstil menerapkan teknologi hijau lewat konsultasi dan bimbingan teknis.
Dapati merupakan program rutin dari Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin yang bertujuan memberikan fasilitasi peningkatan kemampuan teknologi melalui bimbingan teknis dan pendampingan industri kepada IKM agar bisa memiliki kesempatan yang sama untuk naik kelas menjadi industri yang ramah lingkungan, serta menjadi bagian dari ekosistem produsen tekstil fungsional.
“Salah satu bentuk pelaksanaan program Dapati adalah kegiatan konsultansi dan bimbingan peningkatan efisiensi teknologi proses produksi dan kinerja IPAL oleh tim konsultan Dapati dari Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI) Tekstil Bandung,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemenperin: Industri tekstil menggeliat dengan euforia tahun politik
Pelaksanaan konsultansi dan bimbingan terhadap IKM tersebut telah memberikan dampak positif berupa efisiensi penggunaan energi, air, serta pengurangan jumlah pemakaian bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.
“Melalui adopsi dan reverse engineering dapat muncul inovasi-inovasi teknologi proses, yang dapat diterapkan di industri skala kecil dan menengah. Inilah peran penting pembina industri yang dapat dirasakan secara langsung oleh pelaku industri,” jelasnya.
Salah satu perusahaan yang mendapatkan konsultansi dan bimbingan adalah CV. Oshwin Bustari Makhruf, IKM yang bergerak pada bidang jasa proses washing garmen textile apparel yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tim konsultan Dapati BBSPJI Tekstil juga telah memperkenalkan teknologi proses penyempurnaan tekstil sederhana bernilai tambah produk kepada IKM tenun tradisional Bentang Terang Putri, Majalaya, Kabupaten Bandung.
Penyempurnaan tekstil tersebut antara lain menghasilkan salah satu jenis tekstil fungsional, yakni kain anti bakteri yang mulai diminati pasar domestik.
“Tantangan bagi IKM dalam mengimplementasikan teknologi adalah kebutuhan modal permesinan yang cukup besar untuk proses penyempurnaan. Namun, melalui kegiatan konsultansi dan percobaan skala laboratorium, teknologi proses dapat disederhanakan dan diimplementasikan di IKM,” ujar Doddy.
Baca juga: Kemenperin tambah dua indikasi geografis batik dari Solo dan Tuban
Kepala BBSPJI Tekstil Bandung Cahyadi menambahkan para pembina industri BBSPJI Tekstil siap memberikan pendampingan berbasis solusi bagi IKM dan wirausaha baru di sektor TPT melalui optimalisasi dan rekayasa teknologi proses, konsultansi teknis, hingga bimbingan teknis.
“Ini mencakup kegiatan pengembangan serat, benang, kain, pakaian jadi, pencelupan dan penyempurnaan kain, serta sistem manajemen,” jelas Cahyadi.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023