"Dengan demikian hubungan ini menjadi hubungan strategis, bukan hanya di bidang-bidang tertentu saja, (tapi) menjadi suatu hubungan persaudaraan Indonesia dan Vietnam," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan Puan usai melangsungkan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue untuk menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) kerja sama antarparlemen.
Sebab, kata dia, hubungan antara Indonesia dengan Vietnam sudah terjalin sejak lama, bahkan sejak era Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno.
"Kemitraan antara Indonesia dan Vietnam harus bisa menjadi strategis karena hubungan antara Indonesia dan Vietnam sudah terjalin sejak dulu di mana dimulai dengan hubungan baik antara Presiden Soekarno dengan Presiden Ho Chi Minh," tuturnya.
Untuk itu, dia berharap hubungan Indonesia-Vietnam tak hanya menyangkut bidang ekonomi ataupun perdagangan semata.
Baca juga: Ketua DPR tandatangani MoU kerja sama dengan parlemen Vietnam
Baca juga: Puan: Fokus AIPA pada sentralitas Indonesia sebagai penyeimbang ASEAN
"Tapi juga pendidikan, pariwisata, kemudian people to people contact, bukan hanya dilakukan antara pemerintah dan legislatif atau parlemen," ujarnya.
Puan menuturkan bahwa maksud kedatangan Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue tersebut juga dalam rangka menghadiri Sidang Umum ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Ke-44 yang digelar pada 5-10 Agustus 2023.
"Karena sekarang Indonesia menjadi Ketua AIPA 2023, juga ingin bertemu dan menghadiri konferensi AIPA tanggal 6 Agustus 2023 yang akan dibuka Presiden Jokowi," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue akan melangsungkan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada Jumat.
"Karena beliau menginginkan hubungan strategis ini bisa berjalan lebih erat, lebih bisa meningkatkan hubungan yang ada, dan tentu saja hubungan persaudaraan yang ada sudah dari sejak dulu itu bisa dilakukan kembali pascapandemi," ucap dia.
Sebelumnya, DPR RI telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) dengan 102 parlemen negara sahabat pada periode 2019–2024, salah satunya Majelis Nasional Republik Sosialis Vietnam.
Dalam pertemuan tersebut, Puan didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon, Wakil Ketua BKSAP Gilang Dhielafararez, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, Duta Besar RI untuk Vietnam Denny Abdi, serta anggota BKSAP lainnya.
Sedangkan, Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue didampingi Ketua Komite Hubungan Eksternal Vietnam Vu Hai Ha, Sekretaris Jenderal Kantor Majelis Nasional Vietnam Bui Van Cuong, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong, serta wakil sejumlah kementerian Vietnam.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023