Dikutip dari laman resmi klub, Kamis, Pieter menilai Borneo FC memiliki peluang besar untuk menang, namun gagal memaksimalkan kesempatan yang ada.
Pelatih asal Belanda itu menambahkan skuad Pesut Etam kurang tenang dalam memaksimalkan beberapa peluang yang seharusnya bisa menjadi gol.
"Ini adalah pertandingan yang intens, kedua tim tidak memberikan ruang yang cukup banyak untuk bermain," terang Huistra.
"Saya rasa, kami mempunyai banyak peluang. Ketika kami mencetak gol, saya rasa kami masih bisa mengontrol jalannya pertandingan. Kami mempunyai masalah pada saat melakukan tekanan," sambungnya.
Diketahui Borneo FC unggul terlebih dahulu melalui Stefano Lilipaly, namun Persija Jakarta dapat menyamakan kedudukan berkat gol Rizky Ridho.
Lahirnya gol dari Rizky Ridho merupakan buah dari kesalahan lini pertahanan Borneo FC yang kurang melakukan komunikasi sehingga bola dapat disambar oleh Ondrej Kudela yang selanjutnya dikonversi menjadi gol oleh Rizky Ridho.
Baca juga: PersijaJakarta ditahan imbang 1-1 oleh Borneo FC
Melihat jalannya pertandingan secara menyeluruh, Pieter menilai kedua tim tidak puas dengan hasil imbang dan hasil tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk Stefano Lilipaly serta kolega.
Hasil imbang ini membuat Borneo FC tertahan di peringkat kesembilan klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan torehan 10 poin dari tujuh laga, terpaut dua poin dari zona empat besar.
Selanjutnya Borneo FC akan menjamu Persikabo 1973 pada pekan kedelapan Liga 1 Indonesia di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (13/8).
Baca juga: Pelatih Borneo FC tidak istimewakan para pemain asingnya
Baca juga: Drama lima gol warnai kemenangan PSS Sleman atas Persikabo 1973
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023