"Ganjar tertinggi seiring dengan literasi politik masyarakat yang meningkat,” kata Hendrawan dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.
Hendrawan menyebut masyarakat dengan tingkat literasi politik yang tinggi akan memahami latar belakang Gubernur Jawa Tengah tersebut.
“Apabila kesadaran sejarah membaik, orang paham latar belakang calon bagus, Ganjar akan unggul. Dia (Ganjar) rapornya masih bagus," ucapnya.
Hal itu dikatakan Hendrawan merespons hasil survei yang menyatakan elektabilitas Ganjar Pranowo unggul dibanding nama bakal Capres 2024 lainnya.
Terbaru, Lembaga Surabaya Survey Center (SSC) menyebut Ganjar Pranowo memiliki persentase elektabilitas mencapai 33,5 persen di Jawa Timur (Jatim). Angka itu sekaligus mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Direktur SSC Mochtar W. Oetomo menyebut tingginya elektabilitas Ganjar di Jatim, selain karena diusung PDIP, juga disebabkan kuatnya persepsi masyarakat terhadap Gubernur Jawa Tengah itu sebagai sosok tepat melanjutkan program yang sudah disusun Presiden Joko Widodo.
Survei SSC dilaksanakan sejak 25 Juli sampai 3 Agustus 2023, di 38 kabupaten dan kota se-Jatim dengan mengambil 1.200 responden menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Baca juga: PDIP Surabaya: Kinerja Ganjar selaras dengan prinsip Muhammadiyah
Baca juga: PDIP Lampung bidik 60 persen suara untuk Ganjar Pranowo
Hendrawan menambahkan relawan dan partai koalisi pengusung Ganjar yang terdiri atas PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura semakin solid memenangkan Ganjar pada Pilpres 2024.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pimpinan partai politik yang mengusung Ganjar harus terus bergerak meyakinkan rakyat di akar rumput.
Hasto meminta semua partai politik yang mendukung Ganjar untuk segera bergerak dari pintu ke pintu ("door to door") dalam menyosialisasikan sosok Ganjar Pranowo.
“Tak bisa diam, tetapi harus bergerak. Kita bergerak dengan membawa data, menjelaskan serta meyakinkan rakyat," kata Hasto dikutip dari keterangan tertulis yang sama.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.
Selain itu, pasangan calon dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023