Kali ini, Jakarta Film Week menjalin kolaborasi internasional yang lebih erat dengan negara-negara anggota ASEAN dan mengusung tema "Celebration of ASEAN Cinema". Kolaborasi itu terjalin dalam rangka keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2023.
"Inisiatif kolaborasi antara Jakarta Film Week dan ASEAN ini adalah langkah yang sangat positif terutama jika melihat pertumbuhan yang signifikan dalam sektor perfilman di kawasan ASEAN. Saya menyampaikan harapan kepada rekan-rekan di dunia industri kreatif, khususnya di sektor perfilman, agar dapat bersinergi dengan lebih kuat," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
ASEAN turut memberikan dukungan penuh terhadap Jakarta Film Week sebagai upaya memperkuat perkembangan budaya dan ekonomi ASEAN melalui industri perfilman. Kolaborasi itu juga diharapkan dapat membuka peluang baik untuk industri perfilman Indonesia.
Andhika menambahkan bahwa peluang untuk menjalin kolaborasi yang lebih dalam pun dapat muncul dan dapat bertransformasi menjadi landasan yang baru dalam perkembangan industri film di wilayah ASEAN.
"Tentunya juga akan memperkuat daya saing industri film di Indonesia," kata dia.
Senada dengan Andhika, Festival Director JFW, Rina Damayanti mengungkapkan bahwa kolaborasi itu dapat menjadi awal yang baik untuk kolaborasi yang lebih kuat lagi pada masa mendatang.
"Gelaran 'Celebration of ASEAN Sinema' merupakan sebuah acara yang bertujuan untuk menghargai pencapaian dan apresiasi yang diterima oleh para sineas dari negara-negara anggota ASEAN dalam panggung internasional. Selain itu, perayaan ini juga mencerminkan prestasi dalam kreativitas dan inovasi di industri perfilman ASEAN," kata Rina.
Menurut Rina, melalui penayangan karya-karya film dari sineas-sineas ASEAN, Jakarta Film Week mengapresiasi keanekaragaman budaya dan kekuatan naratif lokal yang mampu membuka ruang pikiran, mendorong dialog, serta memupuk semangat kerja sama di seluruh kawasan.
"Rangkaian film yang kami hadirkan ini bertujuan menembus batas-batas teritorial dengan menghadirkan cerita-cerita yang tidak hanya mencerminkan identitas, namun juga memiliki daya resonansi di berbagai sudut wilayah Asia Tenggara. Konteks inilah yang kami upayakan untuk disuarakan melalui medium film, sebagai bentuk nyata dari solidaritas yang mengusung nilai-nilai sosial dan kemanusiaan," kata Rina.
JFW, yang sudah memasuki tahun ketiga, juga terus menjalin kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan internasional guna mengembangkan sinema Indonesia agar memiliki daya saing lebih secara global.
"Road to Jakarta Film Week: Celebration of ASEAN Cinema" akan menampilkan serangkaian acara bagi para pencinta film dan industri perfilman di Indonesia. Kegiatan tersebut meliputi penayangan Film Yuni (International Cut Version) di CGV Pacific Place, Jakarta (khusus undangan) pada Jumat 11 Agustus 2023 dan penayangan film-film dari negara-negara ASEAN di Kineforum, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta (terbuka untuk umum) pada Sabtu-Minggu 12-13 Agustus 2023.
Film-film yang akan diputar berasal dari berbagai negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, Laos, Filipina, Vietnam, Singapura, Myanmar, Malaysia, dan Thailand.
Jakarta Film Week 2023 sudah siap untuk dihelat pada Oktober mendatang. Tahun ini, proses pendaftaran film telah ditutup pada tanggal 31 Juli 2023 dengan total sebanyak 750 film yang didaftarkan dari 55 negara.
Sementara itu bagi para produser yang berminat, pendaftaran program Producer's Lab yang bekerjasama dengan Indonesiana, Akatara, Platform Busan, dan BIFAN masih dibuka hingga tanggal 14 Agustus 2023. Pendaftaran untuk program Series juga masih dibuka hingga 14 Agustus 2023.
Baca juga: Jakarta Film Week tahun ini digelar pada 25-29 Oktober
Baca juga: Lima film pendek lokal jebolan festival tayang di Bioskop Online
Baca juga: EoS 2023 bawa 73 film dari 24 negara Eropa untuk penonton di Indonesia
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023