• Beranda
  • Berita
  • Pengembangan transportasi energi terbarukan perlu untuk cegah polusi

Pengembangan transportasi energi terbarukan perlu untuk cegah polusi

14 Agustus 2023 10:49 WIB
Pengembangan transportasi energi terbarukan perlu untuk cegah polusi
Arsip foto - Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023). Berdasarkan data IQAir Jakarta pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym/pri

Sumber polutan yang memenuhi udara di Jakarta berasal dari sektor transportasi.

Dewan Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Pambagio meminta pemerintah perlu lebih berinvestasi dalam mengembangkan infrastruktur transportasi yang berbasis pada energi terbarukan dalam upaya mencegah polusi udara.

Agus Pambagio merespons situasi udara di DKI Jakarta yang akhir-akhir ini memburuk, menyatakan pemerintah dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk mengembangkan infrastruktur transportasi yang menggunakan sumber energi terbarukan.

"Seperti kendaraan listrik (electric vehicle/EV), biodiesel, dan biofuel yang efisien dan terjangkau seperti kereta api, bus, dan moda transportasi umum lainnya," kata Agus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa sumber polutan yang memenuhi udara di Jakarta berasal dari sektor transportasi.

Situasi udara yang tercemar telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan di Jakarta, bahkan termasuk dalam salah satu kondisi paling buruk di dunia.

Data menunjukkan, peta kualitas udara di Jakarta (OQAir) secara live kerap menunjukkan rata-rata kondisi di Jakarta adalah pada status tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Adapun, jumlah kendaraan bermotor khusus di DKI Jakarta mencapai sekitar 21,8 juta unit pada akhir 2022. Data tersebut tercatat dalam laporan Statistik Indonesia 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

Menurut laporan tersebut, selama periode 2020-2022 jumlah mobil penumpang di Jakarta sudah bertambah sekitar 1,6 juta ​unit.

Agus mengatakan kendaraan berbahan bakar minyak saat ini menjadi kontributor besar dalam polusi udara di Jakarta, selain sektor industri.

"Dalam situasi saat ini, kendaraan bermotor menjadi penyebab signifikan dari polusi udara di Jakarta, mencakup sekitar 57 persen dari total polutan," ujarnya pula.

Dari persentase 57 persen polutan yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar minyak, kata dia pula, hampir 98 persen berasal dari kendaraan pribadi yang beroperasi di jalan-jalan ibu kota.

Dalam hal pencemaran udara, Agus pun menepis isu pembangkitan listrik yang dijadikan penyebab meningginya polusi udara di Jakarta.

"Masalahnya adalah transportasi," ujar Agus.
Baca juga: Turunkan polusi, Menhub ajak masyarakat beralih ke kendaraan listrik
Baca juga: KLHK ajak masyarakat ubah gaya hidup agar meningkatkan kualitas udara

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023