• Beranda
  • Berita
  • Menkes belum pastikan batuk yang dialami Presiden akibat udara kotor

Menkes belum pastikan batuk yang dialami Presiden akibat udara kotor

15 Agustus 2023 14:35 WIB
Menkes belum pastikan batuk yang dialami Presiden akibat udara kotor
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri acara Penganugerahan Tenaga Kesehatan Teladan 2023 di Jakarta, Selasa (15/8/2023). (ANTARA/Andi Firdaus).

Presiden bilang beliau agak batuk-batuk kemarin

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin belum memastikan batuk yang dialami Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebabkan oleh pengaruh udara kotor yang melanda kawasan Jakarta dan sekitarnya.

"Presiden bilang beliau agak batuk-batuk kemarin," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin usai menghadiri acara Penganugerahan Tenaga Kesehatan Teladan 2023 di Jakarta, Selasa.

Namun saat ditanya apakah penyebabnya adalah kotor? Menkes Budi mengatakan dugaan tersebut belum diperiksa lebih lanjut oleh tenaga kesehatan yang berwenang.

"Itu belum diperiksa," ujar Menkes.

Menurut dia, Presiden Jokowi telah memberikan arahan kepada Kemenkes untuk mengambil bagian dalam upaya penanggulangan udara kotor di sektor hilir yakni melalui deteksi dini kesehatan paru-paru masyarakat menggunakan alat tes fungsi paru di setiap puskesmas pada daerah berpolusi tinggi.

Baca juga: Jokowi sebut perlu sistem kerja hibrida kurangi polusi Jabodetabek

Alat yang kini tersedia, kata Menkes Budi, bernama sprirometri yang dapat mendeteksi sejumlah penyakit yang dipicu udara kotor, seperti asma, tuberkulosis, kanker paru, dan paru obsurpsi kronis.

Sektor hilir lainnya yang kini diperkuat adalah kesiapan fasilitas pelayanan di rumah sakit untuk mengobati pasien dengan keluhan gangguan pernapasan.

"Itu sudah kita siapkan gimana perawatan di RS," kata Menkes Budi.

Seluruh laporan terkait pengaruh udara kotor bagi kesehatan masyarakat, kata dia, dikoordinasikan kepada kementerian/lembaga terkait sebagai bahan evaluasi.

Baca juga: Wamenkes ajak masyarakat gotong-royong atasi polusi udara kota besar

"Kami menjaga agar monitor kondisinya seperti apa. Kami laporkan ke kementerian yang handle sebabnya (udara kotor) dan kami siapkan kalau akibatnya terjadi pada masyarakat," katanya.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sekaligus Menteri ESDM Ad Interim Sandiaga Uno mengatakan Presiden Jokowi terkena dampak dari kualitas udara yang buruk dan tidak sehat di Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir.

“Presiden minta dalam waktu satu minggu ini ada langkah konkret karena Presiden sendiri sudah batuk katanya sudah hampir 4 minggu beliau (Presiden Jokowi) belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk,” kata Sandiaga setelah rapat terbatas mengenai polusi udara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8).

Baca juga: Sandiaga Uno optimistis tahun ini kunjungan wisman capai 10 juta

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023