Indonesia, sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023, menginisiasi penyelenggaraan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM) sebanyak dua kali guna memastikan target-target yang dibahas dalam pertemuan dapat terwujud dengan baik.
“Kami melihat ada urgensi pertemuan lagi untuk memastikan apakah target yang sudah kita canangkan bisa tercapai, khususnya untuk kali ini, di AFMGM kedua di Keketuaan Indonesia,” kata Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yogi Rahmayanti saat media briefing di Jakarta, Senin.
Yogi mengatakan dunia belakangan ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa diprediksi, seperti perang Rusia-Ukraina, kebijakan tingkat suku bunga di Amerika Serikat, hingga indikasi perlambatan ekonomi di China.
Untuk itu, AFMGM akan membahas berbagai tantangan tersebut, terutama dari sisi keuangan. Menurut Yogi, terhadap tiga hasil ekonomi prioritas atau Priority Economic Deliverables (PED) yang menjadi perhatian utama pada AFMGM kedua, yakni pemulihan dan pembangunan kembali (recovery-rebuilding), ekonomi digital, dan keberlanjutan.
Baca juga: Negara Anggota ASEAN Berkomitmen Menjaga Stabilitas Ekonomi di AFMGM 2023
Pada PED pertama, diskusi fokus kepada upaya mendorong pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan ekonomi dan keuangan. Diskusi mengenai pemulihan dan pembangunan kembali mencakup kolaborasi sektor keuangan dan kesehatan, keuangan infrastruktur, serta kooperasi perpajakan regional.
Kemudian, pada PED kedua, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral akan membahas isu mengenai ekonomi digital dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan memperkuat ketahanan di sektor keuangan.
Pembahasan mengenai ekonomi digital juga termasuk layanan keuangan digital dan literasi, forum business matching, serta kebijakan dalam level ASEAN yang menyasar pertumbuhan sektor UMKM.
Adapun PED yang terakhir bertujuan untuk mempromosikan transisi yang mendukung ekonomi hijau dan keuangan yang berkelanjutan.
Baca juga: Pertemuan Menkeu dan Bank Sentral ASEAN hasilkan pernyataan bersama
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023