Kami juga butuh dukungan China, untuk kesuksesan Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini.
Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan, yang memimpin pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN dan China, Senin, mengatakan telah muncul inisiatif untuk meningkatkan kerja sama perdagangan elektronik kedua pihak guna membantu Asia Tenggara mengatasi kesenjangan ekonomi digital.
“Pertemuan juga mengesahkan inisiatif ASEAN-RRT untuk meningkatkan kerja sama perdagangan elektronik,” kata Zulhas, sapaan akrab Mendag RI, setelah pertemuan konsultatif Menteri Ekonomi ASEAN-Kementerian Perdagangan (Mofcom) China dalam rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55, di Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Pertemuan konsultasi yang dipimpin Zulhas itu dihadiri 10 Menteri Ekonomi ASEAN, Menteri Timor Leste, Sekretaris Jenderal ASEAN, dan Wakil Menteri Kementerian Perdagangan China Li Fei.
Zulhas mengatakan China merupakan mitra ASEAN, yang menjadi sumber investasi asing terbesar keempat di antara para mitra dialog ASEAN.
ASEAN, kata Zulhas, ingin agar kerja sama dengan China terus ditingkatkan, mengingat dampak ekonomi yang signifikan.
“Kami juga butuh dukungan China, untuk kesuksesan Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini,” kata Zulhas.
Selain inisiatif tersebut, Zulhas memaparkan pertemuan ASEAN dan China itu mencatat laporan implementasi Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk UMKM ASEAN, dan dukungan China untuk mempromosikan ekspor produk ASEAN.
Selain itu, China juga menyatakan inisiatifnya untuk kerja sama pertukaran informasi hukum dan regulasi bidang investasi dan perdagangan 2024.
Hasil dari pertemuan konsultatif ini nantinya akan dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Jakarta pada September 2023.
Selain memimpin pertemuan ASEAN dengan China, Zulhas juga memimpin pertemuan ASEAN dengan perwakilan dagang Amerika Serikat (United States Trade Representative/USTR).
Secara garis besar, Zulhas memaparkan pertemuan ASEAN dengan AS telah mengesahkan rencana kerja 2023-2024, antara lain di bidang ekonomi digital, perkembangan UMKM dan fasilitasi perdagangan.
“Konsultasi AEM dan AS juga membahas implementasi ASEAN-AS TIFA dan E3 2022-2023, antara lain di bidang tenaga kerja lingkungan, satu pintu, dan kekayaan intelektual,” ujar Zulhas.
Baca juga: Penguatan Kerja Sama Kawasan, China Mitra Strategis bagi Parlemen ASEAN
Baca juga: Mendag RI usul ASEAN kaji impor gandum Rusia melalui China-India
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023