"Dinkes akan membuat ruang menyusui untuk percontohan sekaligus untuk ruang perah bagi karyawan-karyawannya yang masih menyusui," ungkap Ketua AIMI Kalbar Marsia Dewi usai mengikuti rapat di Dinkes Provinsi Kalbar, Pontianak, Senin.
Marsia menjelaskan, dalam pertemuan tersebut juga sudah ditinjau tempat yang akan dijadikan ruang menyusui.
"Lokasinya sudah dicarikan di Dinkes, untuk pembangunan dari Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Usaid juga akan ikut membantu," kata Marsia.
Ia menambahkan, AIMI Kalbar akan mendukung melalui penyediaan alat-alat untuk menyusui berupa alat memompa, botol untuk menyimpan air susu ibu perah (ASIP) dan perlengkapan lainnya.
"Selain itu kami juga menyediakan layanan konseling oleh konselor laktasi secara terjadwal dan bisa dibuka untuk umum," papar Marsia.
Ia berharap, pembangunan ruang menyusui percontohan tersebut dapat ditiru kantor-kantor atau instansi-instansi lain sebagai implementasi dari Peraturan Daerah (Perda) No.12/2012 tentang pemberian ASI eksklusif.
"Kami berharap bangunan tersebut dapat terealisasi, paling tidak ini merupakan langkah awal Kota Pontianak memiliki ruang menyusui sesuai standar," kata Marsia.
Sementara Kepala Bidang Gizi Dinkes Kalbar Nursiah menambahkan, rencana penyediaan ruang menyusui itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 mengenai Pemberian ASI Eksklusif telah disahkan.
"Tahun ini kami mulai untuk dua wilayah dulu yakni Kota Pontianak dan Singkawang sebagai percontohan," jelas Nursiah.
Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013